Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Melambat, Asing Tunda Investasi

Kompas.com - 07/08/2015, 16:46 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Pelambatan ekonomi Indonesia dinilai negatif bagi para investor asing. Para investor asing menilai pelambatan ekonomi Indonesia saat ini cukup mengkhawatirkan.

Lee Kang Hyun, Presiden Korea Chambers Commerce Industry in Indonesia mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi perhatian para investor asing terkait perekonomian Indonesia. Antara lain menyangkut pertumbuhan ekonomi dan nilai tukar rupiah. 

"Kita lihat laju pertumbuhan ekonomi hanya 4,67 persen di kuartal kedua, turun dari kuartal pertama yaitu 4,71 persen, padahal dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekonomi Indonesia selalu bisa di atas 5 persen. Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menembus Rp 13.500 ini buruk sekali," ujar Kang Hyun kepada Kontan, Jumat (7/8/2015).

Karena kondisi makro ekonomi tersebut, banyak calon investor asing, tak terkecuali dari Korea menunda investasinya di Indonesia. Mereka menunda sampai membaiknya perekonomian nasional. "Investor menunggu sampai konsumsi dalam negeri kembali meningkat, serta nilai kurs yang stabil," ujar Kang Hyun.

Menurut dia, ada dua hal yang perlu segera dilakukan pemerintah Indonesia. Pertama, adalah meningkatkan konsumsi dalam negeri dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Persoalan konsumsi dalam negeri ini penting karena inilah daya tarik investor luar masuk ke Indonesia.

Kedua, pemerintah perlu mengeluarkan berbagai kebijakan stimulus untuk mendorong ekonomi. Untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri, pemerintah perlu segera menggulirkan belanja APBN sehingga menimbulkan perputaran ekonomi.

Pemerintah juga perlu terus menjaga agar nilai tukar rupiah bisa stabil, sehingga memudahkan pengusaha melakukan penghitungan estimasi target bisnisnya ke depan.

Meski demikian, untuk jangka panjang, Kang Hyun mengaku optimistis kondisi perekonomian Indonesia bakal membaik dan terus melaju. (Benediktus Krisna Yogatama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com