Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hero Akan Pindahkan Gerai Giant

Kompas.com - 11/08/2015, 11:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonomi yang lesu membuat PT Hero Supermarket Tbk (HERO) merelokasi sejumlah gerai Giant yang sudah ada ke lokasi lain. Arief Istanto, Direktur Hero Supermarket, mengatakan, akan memindahkan lokasi Giant di Semanggi dan Sunter, bukan menutup gerai karena perlambatan ekonomi.

“Misalnya untuk gerai Giant di Semanggi akan pindah lokasi bukan ditutup,” klaim Arief, kepada Kontan, Senin (10/8/2015) malam.

Ia juga menyangkal, perpindahaan Giant di Plaza Semanggi bukan karena gedung itu milik Grup Lippo yang memiliki toko ritel bernama Hypermarket. Namun, pemindahan karena gerai di Semanggi kurang menguntungkan.

Arief menambahkan, selain merelokasi gerai Giant, perusahaan akan menambah tiga gerai Giant baru di Lombok, Bangka Belintung dan Palembang pada semester II/2015 dengan nilai investasi 10 juta dollar AS per gerai. “Strategi perusahaan lainnya adalah mengoptimalkan penjualan barang dari gerai yang sudah ada,” tambah Arief.

Adapun, Giant akan memiliki 177 gerai pada akhir tahun 2015. Sedangkan, toko ritel lain yang terafiliasi oleh Hero Supermarket akan mencapai 34 gerai Hero, 339 gerai Guardian, 92 Gerai Starmart, dan 1 Gerai IKEA pada akhir tahun ini. “Kami optimis akan mencatat perbaikan pertumbuhan di semester II/2015,” ucapnya.

Berdasarkan laporan keuangan HERO mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 7,48 triliun per semester I/2015 atau tumbuh 15,07 persen dibandingkan posisi Rp 6,50 triliun per semester I/2014. Sayangnya, kenaikan pendapatan ini tidak membuat untung perusahaan, yakni HERO mengalami kerugian komprehensi sebesar Rp 30,87 miliar per semester I/2015.

Arief mengatakan, kerugian ini karena perusahaan melakukan pembersihan stok barang. Misalnya, toko memiliki 10 barang, namun hanya delapan barang yang tercatat sehingga perusahaan harus membayar dua barang yang tidak tercatat.

Selanjutnya, perusahaan akan melakukan promosi barang dari gerai yang sudah ada untuk memperbaiki laba komprehensif. Seperti menawarkan bahan baku sayuran dan daging yang lebih fresh, serta harga yang kompetititf dengan ritel lain. (Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com