Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2015, 16:03 WIB
SHANGHAI, KOMPAS.com — Bank Sentral Tiongkok atau The People's Bank of China (PBC) melakukan devaluasi atau melemahkan nilai tukar yuan terhadap dollar AS hingga sekitar 2 persen. Upaya itu dilakukan untuk mendorong terjadinya reformasi pasar dan membangkitkan perekonomian negara tersebut.

Pelemahan yuan akan membuat produk-produk Tiongkok menjadi jauh lebih kompetitif di pasar ekspor. Namun, di sisi lain, analis memperkirakan, langkah yang dilakukan negara itu bakal memicu kemarahan di Amerika Serikat.

Sebelumnya, pada hari ini, Bank Sentral Tiongkok memangkas nilai tukar yuan menjadi 6,229 yuan per dollar AS dari hari sebelumnya 6,116 yuan per dollar AS, atau turun 1,86 persen.

Nilai tukar tersebut dihitung berdasarkan kurs referensi Bank Sentral Tiongkok. Beberapa hari sebelumnya, Pemerintah Tiongkok menyatakan, patokan itu dibuat berdasarkan jajak pendapat pelaku pasar serta faktor lainnya.

Beijing sejauh ini tetap mengontrol secara ketat nilai mata uangnya di tengah kekhawatiran terjadinya pelarian modal besar-besaran yang menyebabkan pasar bergejolak dan berujung pada munculnya risiko finansial.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Tiongkok tersebut membuat nilai yuan tetap stabil ketimbang mata uang lain di dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca tentang
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com