Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ingatkan Tiongkok Rencana Bangun Pabrik Baja dan PLTA

Kompas.com - 11/08/2015, 16:25 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN) Andrinof Chaniago menyatakan telah mengingatkan Tiongkok atas rencana pembangunan pabrik baja dan pembangkit listrik tenaga air  di Kalimantan. “Saya mengingatkan Menteri Xu Shaoshi tentang rencana pihak investor China yang ingin membangun pembangkit hydro di Kalimantan Utara dan pabrik baja di Kalimantan,” ungkap Andrinof usai menerima kunjungan Xu Shaoshi, Menteri Pembangunan Nasional dan Komisi Reformasi Tiongkok, di Jakarta, Selasa (11/8/2015).

Bagi Andrinof, rencana pembangunan PLTA dan pabrik baja sangat penting untuk direalisasikan. Sebab, kata dia, pemerintah Indonesia sedang bertekad dan mengupayakan pemerataan pembangunan, memanfaatkan sumber daya lokal untuk industrialisasi dan hilirisasi. “Hal seperti ini tentu penting kami ingatkan kembali. Dan itu disambut baik,” ucap Andrinof.

Andrinof lebih lanjut bilang, Menteri Xu memberikan penjelasan bahwa sudah ada calon pemodal dari China yang akan membangun pabrik baja di Kalimantan. Investor itu, kata Menteri Xu, telah menyiapkan modal senilai 20 miliar dollar AS atau setara Rp 268 triliun (kurs Rp 13.400).

Andrinof dalam pertemuan tersebut juga menyampaikan kekhawatirannya kepada Tiongkok yang menurutnya terlalu prioritas mengejar tender kereta cepat. “Terus terang saya khawatir karena mereka terlalu fokus pada proyek kereta cepat, mereka lupa ada komitmen mau membangun industri baja di Kalimantan, dan pembangkit listrik hidro 1000 megawatt (MW) di Kalimantan Utara. Itu yang penting kita ingatkan,” ucap dia.

Andrinof menambahkan, dia mengingatkan pihak Tiongkok untuk merealisasikan rencananya. Sebab, pemerintah ingin mempercepat pembangunan di berbagai wilayah. “Ini sudah dua kali saya ingatkan dan itu penting, supaya mereka menindaklanjuti,” ucap Andrinof.

Lebih lanjut, Andrinof pun berharap, Tiongkok bergegas merealisasikan rencana pembangunan pabrik baja dan PLTA seperti mereka total dalam mengejar proyek High Speed Railway (HSR) alias kereta cepat. “Kalau untuk HSR mereka bisa melakukan kajian yang begitu cepat, kenapa untuk daerah lain mereka tidak bisa melakukan seperti itu?” pungkas Andrinof.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cuka Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cuka Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'OutSourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "OutSourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com