Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sequis Life Luncurkan Layanan Berobat "Cashless" ke Malaysia

Kompas.com - 11/08/2015, 20:36 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - PT AJ Sequis Life (Sequis) menggandeng PT Adminitrasi Medika (AdMedika) dan International Assistance Sdn Bhd (IA Malaysia), meluncurkan fasilitas berobat ke Malaysia bagi nasabah premium individual. Layanan tersebut mulai efektif pada 1 September 2015 dengan menggunakan kartu cashless.

Tatang Widjaja, President Director & CEO Sequis Life mengatakan masyarakat semakin selektif mencari pengobatan, termasuk memilih tujuan berobat ke luar negeri. Salah satu negara tujuan berobat adalah Malaysia.

Sebagai salah satu perusahaan asuransi yang menyediakan rider asuransi kesehatan, menyediakan fasilitas tambahan yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah premiumnya sebagai jawaban atas kebutuhan berobat masyarakat, khususnya nasabah Sequis.

"Kami bekerjasama dengan AdMedika dan IA sebagai provider penyedia layanan ini, Sequis bermaksud memberikan keuntungan lebih bagi nasabah premium pengguna kartu cashless yaitu dengan menyediakan fasilitas tambahan berobat ke Malaysia,” ujar dia dalam keterangan pers, Selasa (11/8/2015).

Menurut data dari  Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) pada tahun 2014, terdapat 882.000 pasien dari negara lain yang berobat di Malaysia dan sebagian besar adalah warga Indonesia. Hal ini merupakan pertimbangan utama Sequis meluncurkan fasilitas ini.

"Nasabah premium akan mendapatkan banyak kemudahan layanan rumah sakit di Malaysia tanpa perlu khawatir berurusan dengan administrasi, prosedural dan layanan rumah sakit tujuan maupun kesulitan bahasa,” ujar Tatang.

Kartu cashless sendiri adalah sebuah kartu yang didalamnya terdapat identitas unik dari pasien. Dengan data dalam kartu ini, keabsahan dan data jaminan kesehatan pasien dapat di verifikasi secara online.

Cukup dengan memperlihatkan kartu tersebut kepada petugas pendaftaran rumah sakit, pasien sudah dapat menikmati layanan kesehatan non tunai atau yang disebut cashless health treatment.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Emiten Hotel Rest Area KDTN Bakal Tebar Dividen Rp 1,34 Miliar

Whats New
Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Keuangan BUMN Farmasi Indofarma Bermasalah, BEI Lakukan Monitoring

Whats New
Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Bea Cukai Lelang 30 Royal Enfield, Harga Mulai Rp 39,5 Juta

Whats New
Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Bisnis Alas Kaki Melemah di Awal 2024, Asosiasi Ungkap Penyebabnya

Whats New
Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Penuhi Kebutuhan Listrik EBT Masa Depan, PLN Bidik Energi Nuklir hingga Amonia

Whats New
LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

LPPI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Jadi 'Menkeu' Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Jadi "Menkeu" Keluarga, Perempuan Harus Pintar Atur Keuangan

Spend Smart
Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Emiten Perdagangan Aspal SOLA Bakal IPO dengan Harga Perdana Rp 110 Per Saham

Whats New
Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Data Terbaru, Utang Pemerintah Turun Jadi Rp 8.262,10 Triliun

Whats New
Bank Mandiri Genjot Transaksi 'Cross Border' Lewat Aplikasi Livin’

Bank Mandiri Genjot Transaksi "Cross Border" Lewat Aplikasi Livin’

Whats New
Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Kuartal I Ditopang Pemilu dan Ramadhan, Bagaimana Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ke Depan?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com