Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Impor, Petani Garam Demo di Tiga Kementerian

Kompas.com - 19/08/2015, 14:32 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sekelompok orang yang mengatasnamakan Forum Asosiasi Petani Garam menggelar demonstrasi di tiga kementerian, pada Rabu (19/8/2015).

Pantauan Kompas.com, puluhan orang sejak pagi menyuarakan aspirasinya mengenai bisnis garam di depan kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan dan berlanjut di kantor Kementerian Perdagangan.

Para pedemo tersebut juga melakukan aksinya di kantor Kementerian Perindustrian. Koordinator unjuk rasa, Mibtahul Hari Salim menyampaikan dari tahun ke tahun petani garam rakyat selalu dihadapkan masalah anjloknya harga dan penyerapan pasar, tiap kali memasuki masa panen garam.

Menurut dia, semua terjadi karena adanya impor garam oleh perusahaan garamyang kemudian importir garam tersebut oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dijuluki istilah “7 Samurai”.

“Saat ini petani garam dikejutkan oleh kebijakan pemerintah pusat, Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan, dengan menerbitkan Surat Persetujuan Izin impor garam kurang lebih 400.000 ton,” kata Mibtahul.

Bahkan, kata dia lagi, sebagian garam impor sudah tiba di Indonesia dan telah bongkar di pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, dan Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Jawa Barat. Padahal saat ini petani garam rakyat tengah memasuki masa panen.

Selain izin impor yang dikeluarkan, Forum Asosiasi Petani Garam juga menaruh perhatian pada kasus dwell time yang melibatkan salah satu importir garam yakni Direktur PT Garindo.

“Isu yang berkembang di masyarakat mengenai adanya mafia garam ternyata sudah terbukti jelas. Maka kami petani garam yang tergabung dalam Forum Asosiasi Petani Garam (FAPG) mendukung penuh langkah Kementerian Kelautan dan Perikanan, juta Polda Metro Jaya dalam mengusut tuntas mafia garam,” kata Mibtahul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com