Listrik yang dibeli berasal dari pembangkit jenis energi baru dan terbarukan (EBT), seperti air, angin, dan matahari. “Total investasi untuk kelima proyek akan mencapai sebesar 1,71 miliar dollar AS (setara Rp 23,6 triliun),” tulis Sekretaris Perusahaan PLN Adi Supriono dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (19/8/2015).
Lima proyek yang disepakati yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru berkapasitas 510 MW, di Sumatera Utara yang dikembangkan PT North Sumatera Hydro Energy. Selanjutnya PLTA Hasang kapasitas 3 X 13 MW, di Sumatera Utara yang dikembangkan PT Binsar Natorang Energy.
PLN juga menyepakati komitmen untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap, berkapasitas 70 MW, di Sulawesi Selatan yang dikembangkan PT UPC. Adapun proyek keempat yakni, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Gorontalo, berkapasitas 2 Mega Watt peak (MWp) yang dikembangkan PT Brantas Adya Surya Energi.
Terakhir adalah PLTS Sumba Timur, berkapasitas 1 MWp, di Nusa Tenggara Timur yang dikembangkan PT Buana Energi Surya.
Dengan adanya kesepakatan ini, maka komitmen tambahan pasokan listrik melalui pembangkit EBT yang sudah tertuang dalam Power Purchase Agreement (PPA) adalah sebesar 5.014 MW. Diharapkan target penambahan pembangkit EBT tahun 2019 sebesar 4.116 MW akan dapat dilampaui.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.