Pada awal perdagangan di pasar spot pagi ini, rupiah sempat dibuka menguat ke posisi 13.820, dibandingkan penutupan kemarin pada 13.842,50. Namun data Bloomberg pukul 09.15 WIB, mata uang Garuda bergerak melemah ke posisi Rp 13.845 per dollar AS.
Pada notulensi FOMC meeting, bank sentral AS, The Federal Reserve, semakin yakin bahwa suku bunga sudah seharusnya naik dalam waktu dekat tetapi masih ada ganjalan melihat angka inflasi yang rendah. Sesaat sebelumnya angka inflasi diumumkan naik tipis ke 0,2 persen YoY di Juli tetapi itu masih jauh dari target jangka panjang the Fed yang 2 persen YoY.
Riset Samuel Sekuritas Indonesia menyatakan tidak ada peningkatan harapan kenaikan Fed rate hingga dini hari tadi melihat indeks dollar AS dan imbal hasil US Treaaaury 10 tahun yang justru turun. Harga minyak kembali turun menyusul peningkatan pasokan minyak AS.
Rupiah masih melemah hingga kemarin sore walaupun penguatan dollar AS sudah mereda di Asia. Imbal hasil SUN mulai turun pada beberapa tenor menunjukkan permintaan SUN yang mulai pulih setelah sempat terpuruk.
Penurunan indeks dollar AS dini hari tadi diperkirakan dapat membantu penguatan rupiah hari ini. Akan tetapi, penurunan tajam harga minyak bisa tetap mempertahankan sentimen pelemahan rupiah untuk negara eksportir komoditas seperti Indonesia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.