Bambang pun meminta pengertian berbagai pihak bahwa subsidi tidak hanya berupa subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan subsidi non-energi. "Pokoknya kita juga memberikan bantuan tunai bersyarat. Jadi subsidi jangan hanya dilihat di subsidi yang energi dan non-energi. Ada lagi subsidi yang langsung ke masyarakat, subsidi bunga KUR," tambah Bambang, ditemui di gedung parlemen, Jakarta, Kamis (20/8/2015).
Sementara itu, terkait dengan rencana pemerintah mencabut subsidi listrik untuk pelanggan rumah tangga dengan daya 900 volt ampere (VA), Bambang menegaskan tidak akan berpengaruh banyak terhadap penurunan daya beli masyarakat. "Saya rasa enggak, karena tetap yang kita subsidi ada 60 juta rumah tangga," ucap Bambang.
Subsidi BBM
Dalam rapat paripurna yang beragendakan pandangan fraksi atas RAPBN 2016 dan nota keuangan, Fraksi Partai Demokrat juga menyoroti program subsidi pemerintah.
Menurut F PD, pengurangan subsidi BBM yang telah dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu sebesar Rp 240 triliun belum memberikan dampak optimal dalam program pembangunan dan terhadap kesejahteraan masyarkat baik jangka pendek, menengah, maupun panjang.
“F PD menilai pemberian subsidi BBM tetap perlu dilakukan,” ucap Verna Gladies Merry Inkiriwang, membacakan pandangan F PD.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.