Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Pemerintah Diragukan Bisa Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi

Kompas.com - 22/08/2015, 14:15 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Belanja pemerintah pada semester II tahun 2015 ini diragukan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sebab, kontribusi penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) terhadap pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun terakhir hanya 8,5 hingga 9 persen.

"Publik sangat berharap ekonomi akan berjalan setelah APBN cair. Kontribus APBN dalam delapan hingga 10 tahun terakhir hanya 8,5 hingga 9 persen. Kalau diharapkan akan mendongkrak situasi, sekarang ini saya ragu," kata Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Nawir Messi dalam diskusi Populi Center yang digelar SmartFM di Jakarta, Sabtu (22/8/2015).

Menurut dia, mustahil bagi pemerintah mengubah pola pertumbuhan ekonomi dalam waktu singkat. Apalagi, pertumbuhan ekonomi sebagian besar disumbang dari konsumsi rumah tangga.

"Kita enggak bisa ubah pola pertumbuhan dengan kontribusi APBN yang hanya 8,5 hingga 9 persen dibandingkan dengan konsumsi rumah tangga yang kontribusinya 58 hingga 60 persen," tutur dia.

Nawir juga menyampaikan bahwa data yang dirilis Bank Indonesia menunjukkan rendahnya harapan masyarakat terhadap perekonomian Indonesia. Hingga Januari tahun depan, masyarakat memprediksi perekonomian Indonesia terus turun.

Pandangan pesimistis masyarakat ini dinilainya berimplikasi terhadap melemahnya daya beli. Masyarakat cenderung memilih untuk menyimpan uangnya di bank ketimbang membelanjakannya. Fenomena ini dinilainya bakal memperkeruh keadaan jika Bank Indonesia tidak menurunkan suku bunga acuan (BI rate).

"Kita lihat tabungan di keuangan partai mulai meningkat, orang enggak mau belanja dan menaruh uangnya di bank dan BI enggak mau nurunin suku bunga. Kalau di Jepang, meskipun menurunkan suku bunga hampir nol persen, orang tetap menaruh uangnya di bank," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com