Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Tembus 14.000 Per Dollar AS, Aburizal Minta Jokowi Bentuk Pusat Krisis

Kompas.com - 24/08/2015, 14:43 WIB
Penulis Ihsanuddin
|
EditorSandro Gatra

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali, Aburizal Bakrie, mengingatkan pemerintah untuk waspada terkait terus melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Aburizal meminta pemerintah membentuk pusat krisis agar kondisi ekonomi saat ini tertangani dengan baik.

"Pemerintah harus buat pusat krisis untuk menangani dan menghadapi permasalahan yang begini sulit," kata Aburizal dalam rapat pleno Fraksi Partai Golkar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/8/2015).

Data Bloomberg pada Senin pukul 08.15 WIB menunjukkan, rupiah melemah ke posisi 14.015 per dollar AS. Angka itu lebih rendah dibandingkan penutupan pada pekan lalu, yakni Rp 13.941,3 per dollar AS. (Baca: Awali Pekan, Rupiah Langsung Tembus Level 14.000 Per Dollar AS)

"Dollar tembus Rp 14.000, tentu ini akan membahayakan republik kita, baik bagi pemerintah maupun dunia usaha," ucap Aburizal.

Aburizal menambahkan, pusat krisis ini bertujuan untuk menyinkronkan kebijakan pemerintah agar satu tujuan menghadapi tantangan. Nantinya, pusat krisis ini dapat dipimpin oleh orang yang dipercaya oleh Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

"Jadi, tidak ada lagi satu menteri gerak ke kanan, menteri lain gerak ke kiri, ketika semua penanganan sulit ini tidak ada di dalam satu komando," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Aburizal juga meminta pemerintah dan DPR tidak hanya fokus pada anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Sebab, pembangunan bagi perekonomian Indonesia membutuhkan peran seluruh masyarakat.

"APBN itu hanya 20 persen, sisanya 80 persen dilakukan oleh masyarakat kita," kata mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+