Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Indomie Goreng Palsu, Ini Penjelasan Indofood

Kompas.com - 26/08/2015, 14:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejak beberapa hari lalu, isu Indomie goreng palsu merebak di media sosial Facebook. Seorang netizen media tersebut mengunggah foto yang menunjukkan dua kemasan Indomie goreng yang dinilainya memiliki kemasan yang berbeda, urutan bumbunya berbeda, dan memiliki rasa yang berbeda pula setelah dimakan.

Menanggapi isu tersebut, Indofood selaku perusahaan yang memproduksi Indomie angkat bicara. Perusahaan mengatakan bahwa isu Indomie goreng palsu itu tidak benar.

"Itu tidak benar itu, sudah ada klarifikasi juga dari (pengguna) akun Facebook-nya itu. Kan mesin itu kan suka beda variasinya kan, tetapi itu memang produksi kami, jadi enggak palsu," ujar General Manager Corporate Communication PT Indofood Sukses Makmur Tbk Stefanus Indrayana saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Rabu (26/8/2015).

Menurut dia, mesin produksi di perusahaan memang memiliki variasi sehingga ada perbedaan dalam pencetakan kemasan Indomie. Hal itu, kata Stefanus, juga menyebabkan urutan bumbu pada Indomie menjadi berbeda-beda.

"Jadi, itu produk kami. Kalau berbeda, memang ya karena biasa kan, ada varian, atau lain produksi, jadi mungkin capnya enggak sama. Biasalah. Ini termasuk soal itu juga (perbedaan letak bumbu)," kata dia.

Terkait rasa yang berbeda, Stefanus menduga bahwa hal itu hanya persepsi dari konsumen. Pasalnya, konsumen tersebut, kata dia, membeli Indomie dari dua tempat yang berbeda.

"Mungkin itu konsumennya punya persepsi saja karena yang satu beli di minimarket, dan satu lagi beli di warung, terus rasanya beda. Ya biasalah anak-anak, netizen. Jadi konfirm, isu itu tidak benar," ucap Stefanus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com