Di sisi lain, Indonesia juga tengah memasuki masa panen kedelai lokal. Indonesia sendiri masih mengandalkan 70 persen pasokan kedelai dari impor dan 30 persen dari produksi lokal.
Saat ini harga kedelai lokal berada di kisaran Rp 4.500 - Rp 5.000 per kilogram (kg). Harga tersebut masih jauh di bawah ongkos produksi sekitar Rp 7.000 per kg. Sementara pemerintah menginginkan harga kedelai lokal bisa mencapai Rp 8.000 per kg.
Pada waktu bersamaan, harga kedelai impor berada di kisaran Rp 6.750 - Rp 7.000 per kg. Meskipun harga kedelai lokal jatuh, tapi sebagian besar produsen tahu dan tempe masih mengandalkan kedelai impor sebagai pasokan bahan bakunya. Kedelai impor diminati karena dinilai lebih bagus ketimbang kedelai lokal.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) Hasil Sembiring mengatakan, kondisi ini memprihatinkan lantaran petani kedelai lokal terus merugi dengan harga yang jatuh. Ia mengatakan, Kemtan tengah berusaha memanfaatkan momentum pelemahan rupiah ini untuk menaikkan pamor kedelai lokal.
Sebab dengan pelemahan rupiah, harga kedelai impor sudah naik mencapai sekitar Rp 7.000 per kg, dari sebelumnya sekitar Rp 6.200 per kg. Sementara itu, pasokan kedelai lokal juga berlimpah lantaran memasuki masa panen, sehingga harga jatuh di kisaran Rp 4.500 per kg.
Salah satu langkah pemerintah adalah dengan mengusulkan Bea Masuk (BM) impor kedelai. Selama ini, kedelai impor masuk ke Indonesia tanpa dikenakan BM sehingga harganya bisa lebih murah ketimbang kedelai lokal yang membuat para petani enggan menanam kedelai lagi. "Jadi alternatif kebijakannya kita mengusulkan pengenaan BM sekitar 10 persen untuk kedelai impor," terang Hasil, Kamis (28/8/2015).
Selain mengusulkan BM impor kedelai, Kemtan juga mengusulkan kepada Kementerian Perdagangan (Kemdag) agar menaikkan Harga Beli Petani (HBP) kedelai yang ditetapkan melalui Permendag menjadi Rp 8.000 per kg.
Saat ini, HBP kedelai masih Rp 7.700 per kg. Menurut Hasil, pengenaan HBP kedelai penting mengingat harga kedelai di sentra-sentra produksi, seperti di Klaten, Jawa Tengah, dan sentra-sentra-sentra lainnya saat ini tengah tersungkur. Malah di luar Pulau Jawa, harga kedelai lebih rendah lagi, seperti di Aceh dan Sulawesi Selatan yang hanya Rp 4.500 per kg. (Noverius Laoli)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.