Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Usulkan Bea Masuk untuk Kedelai Impor

Kompas.com - 28/08/2015, 14:59 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Isu harga komoditas kedelai belakangan ini kembali seksi pasca-melemahnya mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Sementara pada waktu bersamaan, harga kedelai di pasar internasional mengalami penurunan, karena AS sebagai salah satu produsen kedelai tengah memasuki musim panen.

Di sisi lain, Indonesia juga tengah memasuki masa panen kedelai lokal. Indonesia sendiri masih mengandalkan 70 persen pasokan kedelai dari impor dan 30 persen dari produksi lokal.

Saat ini harga kedelai lokal berada di kisaran Rp 4.500 - Rp 5.000 per kilogram (kg). Harga tersebut masih jauh di bawah ongkos produksi sekitar Rp 7.000 per kg. Sementara pemerintah menginginkan harga kedelai lokal bisa mencapai Rp 8.000 per kg.

Pada waktu bersamaan, harga kedelai impor berada di kisaran Rp 6.750 - Rp 7.000 per kg. Meskipun harga kedelai lokal jatuh, tapi sebagian besar produsen tahu dan tempe masih mengandalkan kedelai impor sebagai pasokan bahan bakunya. Kedelai impor diminati karena dinilai lebih bagus ketimbang kedelai lokal.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) Hasil Sembiring mengatakan, kondisi ini memprihatinkan lantaran petani kedelai lokal terus merugi dengan harga yang jatuh. Ia mengatakan, Kemtan tengah berusaha memanfaatkan momentum pelemahan rupiah ini untuk menaikkan pamor kedelai lokal.

Sebab dengan pelemahan rupiah, harga kedelai impor sudah naik mencapai sekitar Rp 7.000 per kg, dari sebelumnya sekitar Rp 6.200 per kg. Sementara itu, pasokan kedelai lokal juga berlimpah lantaran memasuki masa panen, sehingga harga jatuh di kisaran Rp 4.500 per kg.

Salah satu langkah pemerintah adalah dengan mengusulkan Bea Masuk (BM) impor kedelai. Selama ini, kedelai impor masuk ke Indonesia tanpa dikenakan BM sehingga harganya bisa lebih murah ketimbang kedelai lokal yang membuat para petani enggan menanam kedelai lagi. "Jadi alternatif kebijakannya kita mengusulkan pengenaan BM sekitar 10 persen untuk kedelai impor," terang Hasil, Kamis (28/8/2015).

Selain mengusulkan BM impor kedelai, Kemtan juga mengusulkan kepada Kementerian Perdagangan (Kemdag) agar menaikkan Harga Beli Petani (HBP) kedelai yang ditetapkan melalui Permendag menjadi Rp 8.000 per kg.

Saat ini, HBP kedelai masih Rp 7.700 per kg. Menurut Hasil, pengenaan HBP kedelai penting mengingat harga kedelai di sentra-sentra produksi, seperti di Klaten, Jawa Tengah, dan sentra-sentra-sentra lainnya saat ini tengah tersungkur. Malah di luar Pulau Jawa, harga kedelai lebih rendah lagi, seperti di Aceh dan Sulawesi Selatan yang hanya Rp 4.500 per kg. (Noverius Laoli)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com