Ditengarai, kondisi tersebut terjadi lantaran pelambatan ekonomi yang melanda negeri jiran ditambah dengan krisis politik. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Suahasil Nazara membenarkan, depresiasi ringgit Malaysia dapat mengancam ekspor RI ke negara tetangga itu.
"Kalau kita ekspor ke Malaysia, kita akan kena (dampak pelemahan)," kata Suahasil di sela-sela seminar bertema "Perekonomian Indonesia dari Masa ke Masa" di Jakarta, Senin (31/8/2015).
Suahasil menjelaskan, dengan nilai tukar yang melemah, maka produk-produk Malaysia menjadi lebih murah. Akibatnya, industri manufaktur Malaysia bisa mendapatkan keuntungan dari pelemahan ringgit tersebut. "Kalau mata uang suatu negara melemah, maka daya saing akan kuat," imbuh dia.
Berdasarkan data Bloomberg, Senin (31/8/2015), posisi ringgit dibuka menguat 30 poin menjadi 4,1960 per dollar Amerika Serikat (AS) dari posisi penutupan perdagangan pada Jumat, 28 Agustus 2015, di kisaran 4,1990 per dollar AS. Ringgit sempat sentuh level 4,2025 pada pukul 12.15 waktu Singapura.
Hingga siang ini, ringgit berada di 4,1875-4,2025 per dollar AS. Ringgit sempat menyentuh level terendah di kisaran 4,2430 pada 24 Agustus 2015.
Mata uang ringgit Malaysia termasuk mata uang yang mengalami pelemahan tajam di kawasan Asia. Ringgit Malaysia telah melemah sekitar 20,06 persen dari posisi 3,4973 per dollar AS pada 31 Desember 2014 menjadi 4,1990 per dollar AS pada penutupan perdagangan Jumat, 28 Agustus 2015.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.