Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat dengan DPR, Ketua Umum Kadin Sindir Rizal Ramli dan Jusuf Kalla

Kompas.com - 02/09/2015, 12:46 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto memberikan masukan dari dunia usaha dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar Badang Anggaran DPR RI, pada Rabu (2/9/2015). RDPU digelar dalam membahas kondisi perekonomian terkini dan soal kontribusi sektor industri.

Masukan pertama yang disampaikannya yakni pemerintah perlu menghindarkan suasana kepanikan. Dia mengatkan, pemerintah perlu menjaga aspek psikologis sebab apabila tidak dijaga dikhawatirkan krisis makin parah.

“Diperlukan konsistensi, ketenangan, kesatuan sikap pengambilan kebijakan. Kebijakan ekonomi yang dapat mengembalikan kepercayaan pasar,” ucap Suryo.

Dia lebih lanjut mengemukakan bahwa kini para investor mencermati situasi dalam negeri Indonesia. Suryo mengaku, investor mengaku cemas melihat peraturan pemerintah yang berubah-ubah. Suryo pun terang-terangan menyebut salah satu kondisi yang membuat para investor cemas.

“Ketidakserasian menteri dan Wapres, itu mencerminkan situasi belum betul-betul kondusif,” ucap Suryo merujuk pada friksi antara Rizal Ramli dan Jusuf Kalla baru-baru ini, terkait proyek kelistrikan 35.000 megawatt (MW).

Tidak hanya menyinggung soal seteru antara Menko Kemaritiman dan sang Wapres, Suryo pun memberikan masukan sekaligus menyindir program elektrifikasi 50 titik terdepan. Awalnya Suryo mengatakan, pemerintah perlu mengambil langkah mengencangkan ikat pinggang, dan mengurangi pemborosan anggaran yang bersifat koruptif. Sayangnya, kata dia, ada kesan inefisiensi dibiarkan berkelanjutan.

Suryo menuturkan, disinyalir inefisiensi dibiarkan berlanjut lantaran ada pihak-pihak yang menikmati. “Sudah 20 tahun kita menyadari penggunaan diesel itu tidak efisien. Tapi kenapa kita tidak berdaya, tidak diganti dengan batubara atau gas. Ada kesengajaan inefisiensi dibiarkan karena mungkin ada pihak-pihak tertentu yang menikmati,” ucap Suryo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com