Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"IMF Bagaikan Rumah Sakit yang Makin Membuat Pasien Sekarat"

Kompas.com - 02/09/2015, 16:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - IMF kerap dinilai sebagai institusi yang menjerumuskan Indonesia ke jurang atau dalam istilah Joseph Stiglitz, pemenang Nobel Ekonomi 2001, “rumah sakit yang membuat makin sekarat”.

Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa, Setyo Budiantoro mengatakan kedatangan Christine Lagarde, Managing Director International Monetary Fund (IMF) ke Indonesia membuka memori lama ketika Direktur IMF saat itu, Michael Camdessus bersedekap mengawasi Presiden Soeharto yang tengah membungkuk menandatangani Letter of Intent (LoI) awal tahun 1998.

"Bukannya membaik, ekonomi Indonesia justru kolaps diikuti jatuhnya Presiden Soeharto dari kursi presiden. Kegagalan IMF menangani krisis di Asia melahirkan Perjanjian Chiang Mai Initiative Multilateralization (CMIM) yang dirintis tahun 2000," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (2/9/2015).

CMIM merupakan inisiatif yang terdiri dari negara-negara Asean plus China, Jepang dan Korea Selatan (ASEAN+3). CMIM, yang selanjutnya disebut sebagai Asian Minetary FuUnd (AMF) ini bertujuan memberikan fasilitas bantuan keuangan negara-negara anggotanya bila terjadi ancaman krisis.

Hingga kini total dana yang dikumpulkan CMIM mencapai 240 milyar dollar atau setara 3.330 triliun rupiah.

“Daripada bertemu dengan Direktur IMF, menyelenggarakan pertemuan AMF lebih berguna dalam situasi saat ini. Intervensi individual Bank Indonesia mempertahankan rupiah dengan menguras cadangan devisa adalah pertempuran yang hampir mustahil dimenangkan," lanjut Setyo.

Pertemuan AMF juga sangat strategis untuk mengantisipasi dampak kenaikan suku bunga AS yang akan dilakukan the Fed.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com