Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rini Soemarno: Proyek Kereta Cepat Jalan Terus, Tapi di Kecepatan Berapa?

Kompas.com - 04/09/2015, 16:40 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tetap lanjut meski proposal Jepang dan Tiongkok ditolak. Nantinya proyek tersebut akan digarap oleh konsorsium BUMN nasional dan BUMN negara bersangkutan.

"Saya rasa (Kereta cepat) kalau jadi pasti jadi, tinggal speed berapa. Mengingat akhirnya kita kalkulasi stasiun berapa... Mengapa saya pastikan jadi, karena kami ingin kembangkan Walini (Area lahan kebun teh PTPN VII). Di Bandung barat akan dikembangkan jadi kota baru sebagai pusat pendidikan," ujar Rini saat konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (4/9/2015).

Dia menyanggah pernyataan-pernyataan yang menyebutkan bahwa proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dibatalkan. Menurutnya, pemerintah memutuskan bahwa proyek tersebut tak diperkenankan menggunakan APBN sedikitpun. Artinya, apabila konsorsium BUMN bisa menggalang dana, maka proyek itu tetap dilanjutkan.

"Kata-katanya bukan dibatalkan, tapi kalau meminta jaminan dan pakai dana APBN maka tidak akan bangun. Makanya kami diminta hitung lagi apakah BUMN ini bisa bangun kereta cepat dan untung," kata dia.

Sementara terkait kecepatan, Rini mengatakan bahwa kemungkinan memang kecepatanya tidak akan 300 kilometer per jam namun sekitar 250 kilometer per jam. Meski begitu kata dia, kecepatan 250 kilometer per jam juga merupakan kecepatan kereta cepat.

"Dikatakan banyak yang bilang 250 kilometer per jam ke atas sudah HST (High Speed Train). Akhirnya speed berapa tidak lepas dari kalkulasi secara bisnis dari berapa stasiun yang akan dihampiri. Karena akan ikut dikembangkan," ucap dia.

Terkait konsorsium, Rini mengaku akan segera membuatnya yang terdiri dari perusahaan patungan yang terdiri dari Wika, Jasa Narga, KAI, dan PTPN VIII.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com