KOMPAS.com - Selisih dua bulan sejak Lebaran 2015 adalah waktu bagi Bank Syariah Bukopin (BSB) untuk mengumpulkan kembali uang dari nasabah. Menurut Kepala Divisi Bisnis Area II Bank Syariah Bukopin Haris Suria Putra, salah satu strategi pihaknya adalah membidik nasabah dari kalangan siswa-siswa sekolah usia remaja melalui program Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel) iB. "Ya, sekarang memang waktunya," kata Haris di sela-sela pergelaran iB Vaganza bertajuk "Serunya Ber-Transaksi Syariah" pada Sabtu (5/9/2015).
Pada kesempatan itu, terang Haris, BSB melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ikhlash Jati Padang, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Hal serupa juga dilakukan dengan Yayasan Al Hikmah untuk pemanfaatan produk Tabungan Siswa iB SiAga.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan iB Vaganza mulai Kamis (3/9/2015) sampai dengan Minggu (6/9/2015) di Pejaten Village, Jakarta Selatan. Solo menjadi kota penyelenggara pertama kegiatan Expo iB Vaganza tahun ini dari rencana kegiatan di 15 kota besar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat. Kegiatan di Solo digelar pada 7-11 Januari 2015 Solo Square, Jawa Tengah.
Dari laman OJK diperoleh informasi bahwa saat ini, penguasaan pasar atau market share bank syariah di Indonesia berkisar 5 persen dari total aset bank secara nasional. Jumlah nasabah bank syariah saat ini masih di bawah 10 juta, sehingga potensi peningkatan nasabah perbankan syariah masih sangat besar, mengingat jumlah penduduk usia produktif Indonesia terus bertambah. Hingga Oktober 2014, jumlah industri Bank Umum Syariah (BUS) tercatat sebanyak 12 bank, jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 22 bank, BPRS sebanyak 163 bank, dan jaringan kantor sebanyak 2.950. Adapun total aset khusus BUS dan UUS adalah Rp 260,366 triliun, pembiayaan Rp 196,491 triliun, dan penghimpunan DPK perbankan syariah sebesar Rp 207,121 triliun.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.