Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Energi Watch: Tuduhan Rizal Ramli soal Token Harus Diklarifikasi PLN

Kompas.com - 08/09/2015, 12:48 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI) Ferdinan Hutahaean menilai tuduhan Rizal Ramli tentang mafia pulsa listrik adalah tuduhan serius. Menurut dia, hal itu dikarenakan yang menyampaikan adalah seorang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

“Tentu itu bukan tuduhan main-main apalagi hanya sebuah sinyalemen. Rizal Ramli sebagai Menko tentu punya data dan informasi yang valid dan aktual tentang apa yang disampaikannya,” kata Ferdinand kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (8/9/2015).

Lebih lanjut dia bilang, untuk mengetahui kebenaran dari yang disampaikan Rizal Ramli sebaiknya PT PLN (Persero) membuka data dan informasi kepada publik tentang tata cara perhitungan atau formula yang digunakan dalam menjual pulsa listrik (token).

“Komponen apa saja yang dimasukkan dalam penentuan harga, sehingga lebih jelas dan transparan,” kata dia.

Ferdinand meminta PLN lebih transparan soal biaya administrasi, biaya materai, pajak penerangan jalan, dan tarif per kilowatt hour (kWh). Begitu juga apabila masih ada komponen lain yang harus dibayar masyarakat, di luar komponen-komponen tersebut.

“Ini yang harus dibuka ke publik segera oleh PLN. Dengan demikian kita akan tahu letak mafianya di mana. Apakah di biaya administrasi, biaya materai, pajak PJU? Ini harus dijelaskan,” ucap Ferdinand.

Dihubungi terpisah, Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun mengatakan perhitungan PLN sama persis seperti yang disampaikan mantan Ketua Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas (RTKM) Faisal Basri dalam blognya. “Data itu dari PLN, lalu diolah beliau (Faisal),” kata Benny singkat.

Dalam layanan pesan singkat kepada Kompas.com, Benny melampirkan tulisan Faisal Basri untuk menjelaskan bahwa tidak ada mafia pulsa listrik. (Baca: Faisal Basri Duga Rizal Ramli Keliru soal "Provider" Setengah Mafia Pulsa Listrik).

Namun di dalamnya Benny menjawab pertanyaan Faisal Basri, mengapa Dirjen Kelistrikan dan Dirut PLN yang hadir pada pertemuan dengan Pak Menko (Rizal Ramli) diam saja? “Karena memang rapat tersebut tidak sama sekali membahas tentang itu,” kata Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan, Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com