Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Musnahkan Helm dan Lampu Non-SNI

Kompas.com - 09/09/2015, 17:25 WIB
BATAM, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan memusahkan 26.108 lampu merek Citylamp dan helm merek Index yang membahayakan konsumen karena tidak berstandar nasional Indonesia.

"Produk-produk ini membahayakan bagi konsumen. Lampunya bisa memicu kebakaran, jadi kami bersama distributornya menarik dari peredaran," kata Direktur Jenderal Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan Widodo usai pemusnahan di KPLI Kabil, Batam, Kepri, Selasa (9/9/2015).

Ia mengatakan pemusnahan yang dilakukan dengan cara dihancurkan dengan mesin khusus tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil pengawasan Tim Terpadu Pengawasan Barang Beredar dan Jasa terhadap Lampu Swa-Ballast di Pekanbaru Provinsi Riau dan helm motor di Kota Batam pada 2014.

Tindakan tegas dari Ditjen Standarisasi dan Pelindungan Konsumen dilaksanakan untuk menghindarkan ekses negatif terkait kesehatan, keselamatan dan keamanan konsumen serta persaingan usaha tidak sehat.

Untuk lampu Citylamp, kata dua, tidak sesuai dengan SNI No.SNI 04-6504-2001 dan Helm bagi pengendara motor roda dua tidak sesuai dengan SNI No.1811-2007 yang telah diberlakukan wajib. Pemusnahan juga sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

"Sebelumnya sebanyak 18.420 unit yang ditarik dari peredaran di Kepri pada Juni 2015 dan sejumlah helm bermerk Index juga sudah ditarik dan dimusnahkan di Kabil Batam," kata dia.

Wilayah Indonesia, kata dia, merupakan pasar potensial untuk beredarnya berbagai macam produk yang berasal dari luar negeri dan dalam negeri. Kondisi ini selain memberikan banyak pilihan kepada konsumen untuk memanfaatkan, mengkonsumsi dan menggunakan produk yang dibutuhkan, juga berpotensi menimbulkan ancaman keamanan, keselamatan, dan kesehatan konsumen.

"Tentu kami berkewajiban untuk menertibkan produk-produk tersebut. Kami juga melakukan pengawasan sekaligus edukasi baik pada konsumen maupun pengusaha," kata Widodo.

Widodo mengatakan pemerintah pengapresiasi pengusaha yang dengan kesadaran sendiri sudah menarik barang-barang non-SNI. Pada masyarakat sebagai konsumen juga diimbau tidak membeli produk non-SNI yang tidak terjamin mutu dan keamanannya.

Pihak PT Golden Batam Raya selaku distributor lampu Swa-Ballast merek Citylamp yang diimpor merupakan produk asal Tiongkok mengatakan produk yang dimusnahkan ditaksir berharga sekitar Rp200 juta.

"Satu unit lampu yang saya impor modalnya Rp6.000 sampai Rp8.000. Kerugian berkisar Rp200 juta," Kata Distributor PT Golden Batam, Aling.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com