Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi VI Akan Usut Pengadaan Crane Hingga Nepotisme di Pelindo II

Kompas.com - 10/09/2015, 22:22 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VI DPR RI telah sepakat membentuk Panitia Kerja (Panja) Pelindo II usai rapat dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Kamis (10/9/2015).

Menurut Ketua Komisi VI DPR RI Hafiz Tohir, Panja Pelindo II akan mengusut berbagai keanehan yang terjadi. Mulai kerugian pengadaan crane, hingga dugaan nepotisme di Pelindo II.

"Kerugian 10 crane, perpanjangan kontrak JICT (Jakarta International Container Terminal), outsourcing yang pentingkan kepentingan sepihak, dan nepotisme. Itu yang kami jadikan bahan investigasi," ujar Hafiz usai rapat tersebut.

Menurut dia, Komisi VI DPR RI sudah banyak mendapatkan laporan terkait penyimpanan yang terjadi di Pelindo II. Namun hingga saat ini, Komisi VI belum melihat adanya keterlibatan Direktur Utama Pelindo R.J Lino. Oleh karena itu lanjut Hafiz, pendalaman laporan penyimpangan di Pelindo II itu akan dilakukan oleh Panja.

"Termasuk aspek GCG, jalan apa enggak, transparansi jalan apa enggak," kata dia.

Hafiz menyebut, apabila Panja menemukan aspek good coorporate goverment tak dilaksanakan di Pelindo II, maka bisa saja ada rekomendasi kepada Menteri BUMN untuk melakukan evaluasi terhadap Lino.

Sementara itu, Rini Soemarno sempat meminta meminta waktu untuk mendalami permasalahan yang ada di Pelindo II sebelum DPR memutuskan membentuk Panja. Pasalnya, Rini menilai perlu adanya kehati-hatian dan jangan sampai ada keputusan yang membuat kegaduhan di Pelabuhan Tanjung Priok yang memiliki peran penting bagi perekonomian nasional.

"Di Priok itu ada 70 persen perdagangan Indonesia. Ini tentunya aset yang sangat besar. Sehingga harus berhati-hati betul," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com