Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli: Katanya Revolusi Mental, tetapi Masih Main Proyek dan KKN

Kompas.com - 15/09/2015, 11:29 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli menyindir pejabat-pejabat di dalam pemerintahan yang hanya menjadikan revolusi mental sebagai slogan, tanpa diikuti upaya nyata perubahan pola pikir dan tingkah laku. Untuk mengubah itu, kata dia, dibutuhkan satu hal yang dia sebut "angin dari luar".

"Itulah sebabnya kita gunakan 'angin dari luar' untuk perubahan dengan Rajawali ngepret. Katanya revolusi mental, (tetapi) masih main proyek. Katanya revolusi mental, tetapi masih KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme)," ujar Rizal dalam acara Pra Kongres Ilmu Pengetahuan di Kantor Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta, Selasa (15/9/2015).

Menurut Rizal, harus ada etika baru di dalam pemerintahan. Para pejabat negara, kata dia, harus berhenti main-main di dalam program-program pemerintah berupa pembagian proyek-proyek pembangunan. Mantan Menteri Koordinator Perekonomian era Presiden Abdurrahman Wahid itu juga meminta para pejabat negara tidak melakukan nepotisme di pemerintahan dan di badan usaha milik negara (BUMN).

"Kalau bapaknya pejabat, anaknya (pasti) pengusaha. Jangan, dong. Berhentilah main yang enggak-enggak. Rakyat kita tuh udah susah. Jangan merasa duit negara duit nenek moyang kamu. Itu yang musti di-kepret," kata dia.

Rizal mencontohkan salah satu kasus yang mencerminkan KKN di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurut dia, pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo II itu sudah dikuasai oleh raja-raja kecil. "Termasuk yang Tanjung Priok, itu rebutan rezeki. Kenapa di (waktu inap barang atau dwell time) kita 7 hari, tetapi Singapura 1 hari, Malaysia 1 hari? Terus, tarif sewa di Tanjung Priok untuk kontainer itu cuma Rp 75.000, padahal di negara lain Rp 1 juta-Rp 2 juta. Nah, kita sekarang bikin kontainer parkir sewa 1 hari-2 hari gratis. Berikutnya, bayar Rp 5 juta. Sederhana," ucap Rizal.

"Mentalnya itu, kalau bisa dibikin susah, kenapa harus dibikin mudah. Sistem informasi juga sama. Lima belas tahun lalu, kami bikin single window. Jadi, kalau teknologi enggak diikuti dengan kultur, itu bisa dipakai ngaco-ngaco. Kami menginginkan para intelektual untuk membantu revolusi mental," tutur dia.

Baca juga: Pasang Iklan Besar-besaran di Media, Pelindo II Kena Sindir Rizal Ramli

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com