JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin menuturkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan jumlah penduduk miskin naik menjadi 28,59 juta orang per Maret 2015. Sementara itu. jumlah penduduk miskin bertambah 860.000 orang pada periode September 2014-Maret 2015.
Faktor pertama, selama periode September 2014-Maret 2015 terjadi inflasi sebesar 4,03 persen. Kedua, secara nasional selama periode tersebut rata-rata harga beras mengalami peningkatan sebesar 14,48 persen, harga cabai rawit naik 26,28 persen, sedangkan gula pasir naik 1,92 persen.
Adapun faktor ketiga, lanjut Suryamin, rata-rata upah buruh tani per hari pada Maret 2015 turun 1,34 persen dibandingkan September 2014, yaitu dari Rp 39.045 menjadi Rp 38.522.
Faktor keempat, tingkat inflasi perdesaan periode September 2014-Maret 2015 sebesar 4,40 persen. “Peranan komoditi makanan masih jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan,” kata Suryamin dalam paparan, Selasa (15/9/2015).
Suryamin memaparkan, komoditas makanan yang menyebabkan meningkatkan jumlah kemiskinan adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, mie instan, gula pasir, roti manis/roti lainnya, tempe, tahu, dan kopi. Beras memberikan kontribusi terbesar terhadap naiknya jumlah penduduk miskin. Untuk masyarakat di perkotaan andilnya mencapai 23,49 persen sedangkan di perdesaan andilnya 32,88 persen.
Menariknya, komoditas bukan makanan utama, yang menyebabkan meningkatnya kemiskinan ternyata bukanlah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). BBM khususnya jenis bensin hanya memberikan andil 3,15 persen terhadap kemiskinan di perkotaan, dan 2,38 persen terhadap kemiskinan di perdesaan.
Komoditas bukan makanan yang menyebabkan jumlah kemiskinan bertambah adalah perumahan. Sumbangan perumahan terhadap kemiskinan di perkotaan mencapai 9,52 persen, sedangkan di perdesaan mencapai 6,64 persen. Selain perumahan dan bensin, komoditas bukan makanan yang menyebabkan kemiskinan adalah listrik, pendidikan, perlengkapan mandi, serta angkutan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.