Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Grup Salim Terpukul Devaluasi Yuan

Kompas.com - 17/09/2015, 16:28 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com — Keputusan China melemahkan nilai yuan ibarat pukulan telak bagi pebisnis di kawasan Asia. Pukulan telak ini menghantam ketahanan bisnis miliarder Asia, setidaknya bagi Anthoni Salim dan T Ananda Krishnan.

Dua miliarder Asia ini paling menderita kerugian akibat devaluasi yuan. Sebab, markas bisnis dua miliarder ini, yakni di Indonesia dan Malaysia, turut terkena efek pelemahan nilai tukar terhadap kurs dollar Amerika Serikat (AS).

Salim yang menguasai konglomerasi bisnis di Indonesia harus rela mengalami tekanan beban utang valas lebih besar pasca-devaluasi yuan. Berdasarkan hitungan Bloomberg, utang valas Salim mencapai 3,8 miliar dollar AS. Sementara itu, sebagai pemilik operator seluler Malaysia, Maxis Bhd, Krishnan memiliki utang 2,3 miliar dollar AS.

"Penderitaan" dua miliarder terkaya di Asia ini bakal semakin berat andai Bank Sentral AS atau The Fed memutuskan mengerek suku bunga acuan (Fed Rate) pada pertemuan 16-17 September ini. Yang jelas, pelemahan nilai tukar rupiah dan ringgit sudah menembus batas krisis Asia tahun 1998 silam.

Sebagai gambaran, sejak devaluasi yuan pada 11 Agustus 2015, ringgit telah melemah 7,6 persen ke level 4,24 per dollar AS. Pelemahan ringgit melampaui rupiah yang sudah anjlok 6,1 persen ke Rp 14,442 per dollar AS, Rabu (16/9/2015).

Nasib ringgit dan rupiah paling buruk ketimbang mata uang Asia lain. Peso hanya melemah 4,3 persen sejak awal tahun. Sementara itu, sejak devaluasi yuan, peso hanya terkoreksi 2 persen.

Lindung nilai

Dengan tumpukan utang valas menggunung, miliarder pemilik PT Indofood Sukses Makmur Tbk ini hanya melakukan lindung nilai (hedging) terhadap 10 persen dari total utang valasnya. Sementara itu, lembaga peringkat RAM Rating Services Bhd mengatakan, lindung nilai sudah dilakukan untuk seluruh utang valas Maxis Bhd sudah.

"Dampak penguatan dollar tergantung pada seberapa banyak hedging terhadap utang," kata Adeline Poh, analis di RAM Rating Services, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (16/9/2015).

Lantaran sudah menerapkan hedging terhadap utang, saham Maxis terbilang tahan guncangan nilai tukar. Sejak awal tahun ini, saham Maxis stagnan atau turun tipis 2,2 persen di kisaran level 6,70 ringgit per saham.

Pada periode yang sama, saham Indofood milik taipan Salim telah terperosok 22,22 persen ke level 5.250 per saham. Predikat korporasi dengan rasio utang terbesar kedua di Indonesia ini turut menekan pamor saham Indofood. Mengacu data Bloomberg, rasio utang Indofood terhadap laba sebesar 3,44 kali. (Dessy Rosalina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com