JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menyambut baik hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan atau BI rate di level 7,5 persen.
“Kita sambut baik kalau itu kebijakan yang terbaik, melihat kondisi sekarang,” kata Bambang, di Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Selain memutuskan untuk mempertahankan BI rate, RDG BI memutuskan suku bunga lending facility dan deposit facility juga masih tetap, masing-masing pada level 8 persen dan 5,5 persen. Menurut Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara, keputusan tersebut sejalan dengan upaya membawa inflasi menuju pada kisaran sasaran sebesar 4 plus minus satu persen di 2015 dan 2016.
Sementara itu, saat ditanya terkait Federal Open Market Committe (FOMC) yang dijadwalkan menggelar sidang pada Kamis malam waktu setempat, Bambang menjelaskan gejolak nilai tukar rupiah sudah terjadi jauh sebelum sidang FOMC. “Dampak naik atau belum naiknya Fed itu sudah tecermin dari gejolak rupiah sejak pertengahan 2013,” kata Bambang.
Sejak saat itu, nilai tukar mata uang negara di dunia terhadap dollar AS sudah dipatok dengan asumsi The Fed sudah mengerek tingkat suku bunganya secara signifikan.
“Kalau kemudian terjadi kenaikan, ya mungkin terjadi gejolak (rupiah). Tapi sebagian sudah terjadi sejak pertengahan 2013,” ucap Bambang.
Menurut dia, ditahannya BI rate di 7,5 persen juga dimaksudkan untuk menjaga kestabilan ekonomi terutama dari segi moneternya. Jelang sidang FOMC, nilai tukar rupiah sore hari ini stagnan di posisi Rp 14.459 per dollar AS.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.