Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Petani Siasati Kemarau Panjang Agar Tetap Bisa Panen

Kompas.com - 19/09/2015, 16:25 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Kemarau panjang tak membuat para petani palawija dan sayur mayur di Polewali Mandar, Sulawesi Barat menyerah. Agar lahan mereka yang kering tetap bisa berproduksi di musim kemarau ini, mereka memilih menanam tanaman yang tetap bisa tumbuh meski suplai air minim.

Beberapa tanaman yang menjadi pilihan para petani itu antara lain terong, pare dan semangka yang relatif membutuhkan sedikit air. Hal ini juga memungkinkan para petani itu bisa melakukan panen meskipun sedang kemarau panjang.

Sebagaimana yang diungkapkan Tri Titono, yang menjadi salah satu anggota kelompok petani palawija dan sayur mayur di Kecamatan Wonomulyo Polewali Mandar, mengaku tetap bisa melakukan panen meski kemarau panjang.

Pengalaman gagal panen pada musim kemarau sebelumnya menjadi pengalaman penting bagi Tri Titono. Dia mengaku telah mempelajari siklus musim setiap tahunnya dan dia sudah mengantisipasi dari jauh hari sebelumnya.

Upaya Tri terbukti ampuh. Saat tanaman milik tetangganya mati meranggas, Tri justru sibuk memanen pare atau semangka hingga tiga kali dalam sepekan. Tanaman khusus pare seluas 30 are di desa Sugiwaras ini tampak tumbuh normal meski cuaca panas melanda wilayah ini sejak lebih dari tiga bulan terakhir.

Pare yang biasanya dijual Rp 1.500 per biji kini bisa mencapai Rp 5.000 perbiji tergantung ukuran parenya.

“Tanaman pare dan semangka termasuk tanaman tahan air. Mski jarang disiram karena stok air terbatas ia tetap tumbuh subur dan dipanen layaknya speerti di luar musim kemarau,”ujar Tri Titono.

Sekali panen, Tri Titono mampu menghasilkan 3 hingga 5 karung yang dijual seharga Rp 400.000 per karung sehingga dia mampu meraup pendapatan hingga Rp 2 juta sekali panen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com