Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Brodjonegoro dan Eksperimen Ekonomi Dunia

Kompas.com - 21/09/2015, 12:20 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gejolak perekonomian global yang diikuti pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia saat ini memberikan kesan lain di benak Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Setidaknya, menurut dia, bila berkaca dari krisis ekonomi 1998 dan 2008, apa yang terjadi sekarang jauh berbeda.

Krisis 1998 misalnya. Saat itu, kenang Bambang, krisis ekonomi begitu terlokalisasikan di kawasan Asia. Sementara di luar Asia, tak terjadi apa-apa.

Sementara saat ini, pelemahan ekonomi itu terjadi hampir di semua bagian muka bumi. Merata.

Selanjutnya, krisis 2008. Menurut Bambang krisis yang terjadi saat itu ditandai dengan remuknya sistem keuangan Amerika Serikat (AS). Akibatnya, negara-negara lain, termasuk Indonesia, terkena imbasnya.

Lantas bagaimana dengan kondisi ekonomi 2015? Dia menilai apa yang terjadi saat ini masih jauh dari krisis tapi punya kompleksitas masalah yang justru sulit ditebak. "Ini (ekonomi 2015) pandangan saya beda, kalau dibilang krisis keuangan regional, enggak. Disebut krisis global juga enggak. Karena AS ekonominya tumbuh, Eropa masih tunbuh di atas 1 persen, Tiongkok juga. Jadi kalau dibilang krisis keuangan global agak sulit karena sistem keuangan tidak colaps. Masih relatif kuat," kata dia di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (21/9/2015).

"Yang terjadi hari ini, saya sebut ketidakpastian global. Yang akibat adanya perlambatan di sebagian perekonomian cukup banyak. Tapi juga membuat market atau pasar uang bergejolak. Bergejolak dengan tingkat yang lebih dari sebelumnya," lanjut dia.

Bambang yakin, bagi mereka yang sudah lama berkecimpung di dunia keuangan, gejolak bukanlah hal yang aneh. Namun ucap dia, gejolak perekonomian global saat ini begitu sulit ditebak. Semacam kondisi yang liar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com