Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Siapkan Pembangunan Pipa BBM 956 Kilometer

Kompas.com - 25/09/2015, 19:50 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (Persero) telah merencanakan pembangunan infrastruktur bahan bakar minyak (BBM) berupa pipa BBM dengan panjang 956 kilometer(km). Corporate Communications Pertamina Wianda Pusponegoro menyatakan, jika rencana ini terealisasi, pipa BBM yang dimiliki Pertamina akan bertambah dua kali lipat. "Kita hanya memunyai pipa sepanjang 1.283 km. Harapannya kita bisa tingkatkan dua kali lipatnya," kata Wianda di Jakarta, Jumat (25/9/2015).

Wianda mengatakan, pipa eksisting tersebut masih membutuhkan pipa cadangan (back-up), pipa pendukung (supporting), dan juga pipa ganda apabila sewaktu-waktu pipa eksisting tengah dalam perawatan (maintenance). "Ada 956 km lagi pipa baru yang kita perlukan untuk mencapai dobel," kata Wianda.

Diperkirakan kebutuhan dana untuk pembangunan pipa ini mencapai 400 juta dollar AS, atau sekitar Rp 5,8 triliun (kurs Rp 14.500). Wianda mengatakan, penggunaan pipa BBM lebih murah daripada mengirim melalui truk dan mobil tangki BBM. Selain itu, keandalan pipa juga bisa dipertahankan.

Apabila terjadi kebocoran, bagian yang bocor langsung bisa diblokir. "Kalau ada kebakaran kita bisa lokalisasi. Kita bisa menyalurkan daerah yang kebutuhan BBM tinggi melalui pipa," jelas Wianda.

Di lain pihak, penggunaan truk dan mobil tangki BBM membutuhkan biaya lebih. Misalnya, pembayaran kepada operator dan BBM yang dibutuhkan untuk mobil tangki itu sendiri. Sayangnya, Wianda tidak memastikan berapa persen penggunaan pipa BBM dibandingkan distribusi melalui mobil tangki BBM. "Tapi kembali lagi apa yang menjadi prioritas pemerintah (pipa gas atau pipa BBM)," ucap dia.

Dia menambahkan, selain berencana menggandakan panjang pipa BBM, Pertamina juga terus membangun infrastruktur gas. Pipa gas dibangun di antaranya di Belawan-Kawasan Industri Medan (KIM), jalur Sei Mangkei, Gresik-Semarang, Muara Karang dan Muara Tawar, serta beberapa jaringan gas (jargas) di sejumlah kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com