Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/09/2015, 22:08 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia menilai Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofyan Wanandi berbohong jumlah karyawan yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia, Mirah Sumirat mengatakan Sofyan Wanandi berbohong terkait jumlah PHK yang telah mencapai 667.000 buruh itu.

Aspek menduga beredarnya kabar mengenai PHK besar-besaran itu didorong oleh kepentingan untuk membendung permintaan kenaikan upah minimum 2016 yang akan digulirkan oleh buruh.

"Jadi teorinya dibalik oleh meraka (pemerintah) untuk menjelekkan permintaan UMP (upah minimum provinsi) 2016," kata dia, Senin (28/9/2015).

Aspek yang anggotanya terdiri dari karyawan perbankan juga mengatakan tak ada PHK besar-besaran di sektor perbankan nasional. Menurutnya yang ada adalah penawaran pensiun dini dengan tawaran uang paling rendah Rp 800 juta hingga ada yang mencapai Rp 2,5 miliar dari perusahaan perbankan.

"Di sektor telekomunikasi juga begitu jadi penawaran pensiun dini, jadi sama-sama enak. Rata-rata (uang pensiun dini yang ditawarkan) Rp 1 miliar kok," kata dia

Hal senada juga diungkapkan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), yang membantah keterangan Sofyan Wanandi.

"Pak Sofyan Wanandi sebagai penasehat Wakil Presiden menyampaikan ada 667.000 buruh di PHK. Dari mana itu angkanya? Enggak ada itu, bohong itu. Pak Sofyan ini berbohong dengan menyebut angka itu. Kita ini pemimpin buruh," ujar Presiden KSPI Said Iqbal dengan nada tinggi di acara konferensi pers KSPI.

Berdasarkan data KSPI, buruh yang ter-PHK hampir mencapai 100.000 orang. Angka itu, kata Said, terdiri dari 3 kategori yaitu buruh yang di-PHK karena perusahaan tutup total, buruh yang di PHK karena terkena rasionalisasi perusahaan, dan yang ketiga buruh yang ada dalam potensi PHK.

Menurut Said, dari hampir 100.000 buruh yang masuk kategori PHK, sebagain besar ada kategori ketiga yaitu potensi PHK. Cirinya tutur dia, buruh tersebut sudah dirumahkan atau jam kerjanya sudah dikurangi.

"Kami juga tidak percaya pernyataan asosiasi retail yang menyatakan 300.000 buruh di PHK," kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Jadwal Operasional Layanan Bank Indonesia Selama Periode Nataru 2024

Simak Jadwal Operasional Layanan Bank Indonesia Selama Periode Nataru 2024

Whats New
Pedagang Pasar Proyeksi Harga Bapok Akan Naik 75 Persen Saat Nataru

Pedagang Pasar Proyeksi Harga Bapok Akan Naik 75 Persen Saat Nataru

Whats New
Cek Rincian Harga Emas Antam 8 Desember 2023

Cek Rincian Harga Emas Antam 8 Desember 2023

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 8 Desember 2023

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 8 Desember 2023

Spend Smart
Kemenhub Masih Kaji Usulan Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Kemenhub Masih Kaji Usulan Penambahan Stasiun Kereta Cepat Whoosh di Kopo

Whats New
Mampukah IHSG Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Desember

Mampukah IHSG Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Desember

Whats New
Tak Kuat Modal, 2 Perusahaan Pinjol Kembalikan Izin Usaha ke OJK

Tak Kuat Modal, 2 Perusahaan Pinjol Kembalikan Izin Usaha ke OJK

Whats New
Kala Kemenko Perekonomian dan Kemendag Saling “Lempar Batu” soal Utang Minyak Goreng... 

Kala Kemenko Perekonomian dan Kemendag Saling “Lempar Batu” soal Utang Minyak Goreng... 

Whats New
Didorong Sentimen AI, Nasdaq Ditutup Menguat 1,37 Persen

Didorong Sentimen AI, Nasdaq Ditutup Menguat 1,37 Persen

Whats New
Ini Temuan BPK di Cucu Usaha Semen Indonesia dan Proyek Gas JTB

Ini Temuan BPK di Cucu Usaha Semen Indonesia dan Proyek Gas JTB

Whats New
Timnas Amin Kritik Kebijakan Hilirisasi, Bahlil: Pikirannya Jangan Sempit

Timnas Amin Kritik Kebijakan Hilirisasi, Bahlil: Pikirannya Jangan Sempit

Whats New
Sebagian Besar Serangan Siber ke Perusahaan akibat dari Kelalaian Manajemen

Sebagian Besar Serangan Siber ke Perusahaan akibat dari Kelalaian Manajemen

Whats New
Soal ASN Berkinerja Buruk Akan Dipindah ke IKN, Kepala Otorita: Itu Bercanda Kali...

Soal ASN Berkinerja Buruk Akan Dipindah ke IKN, Kepala Otorita: Itu Bercanda Kali...

Whats New
[POPULER MONEY] Dampak Boikot Produk Israel ke Indonesia | Mendag Izinkan TikTok Duet dengan Tokopedia

[POPULER MONEY] Dampak Boikot Produk Israel ke Indonesia | Mendag Izinkan TikTok Duet dengan Tokopedia

Whats New
Bahlil Bocorkan Perkembangan Nasib Kontrak Freeport

Bahlil Bocorkan Perkembangan Nasib Kontrak Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com