"Kira-kira hampir dua bulan lalu saya sudah mengirim surat kepada Bapak Presiden. Kita juga minta arahan baiknya bagaimana apa harus dipotong (ruang udara) Bandara Rumpin atau Bandara Budiharto (Lebak) baiknya bagaimana. Mungkin kalau Pak Presiden yang memutuskan saya kira kita ikut saja," ujar Jonan di Jakarta, Rabu (29/9/2015).
Kementerian Perhubungan kata dia, tidak bisa memberikan ruang udara yang dimiliki oleh Bandara Budiharto (Curug) karena ruang udaranya digunakan oleh sekolah penebangan. Selain itu, sebut dia, Kemenhub juga tidak bisa mengambil ruang udara TNI AU di Bandara Rumpin.
Mantan bos KAI itu pula mengatakan sudah memberikan surat untuk memperbaiki tata letak bandara tersebut kepada PT Maja Raya Indah Semesta (MRIS) selaku inisiator dan pengembang. Saat ini ucap dia, Kemenhub menunggu perbaikan seperti apa yang akan dilakukan MRIS.
"Nah kalau nanti ada balasan resmi dari pemprakasanya itu. Nanti kita tidak lanjuti segera," ucap Jonan.
Dia juga menuturkan, frekuensi penggunaan runway bila bandara Lebak itu jadi dibangun tidak maksimal karena keterbatasan ruang udara. Namun, bila pengembang tetap mau membangun, Jonan mempersilahkan. "Sangat tidak maksimal. Tapi kalau mau saja terserah", ucap dia. .
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.