Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Garap Kereta Cepat, Pemerintah Diminta Superhati-hati

Kompas.com - 05/10/2015, 16:46 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat Masyarakat Transportasi Indonesia Djoko Setijowarno mengimbau pemerintah agar berhati-hati terkait proyek kereta cepat yang akan digarap China. (Baca: China Dipastikan Garap Kereta Cepat Jakarta-Bandung)

Djoko menyebutkan, kereta cepat Jepang lebih baik dibandingkan China. Dari data Masyarakat Transportasi Indonesia, kereta cepat China sudah menghilangkan nyawa 40 orang pada 2011, sedangkan Jepang dengan Shinkansen-nya tidak pernah mengalami kecelakaan.

"Harus diakui, jika memilih Jepang sudah teruji tentang keselamatannya. Sementara dari Tiongkok harus superhati-hati," ujar Djoko seperti dikutip Tribunnews.com, Senin (5/10/2015).

Djoko mengatakan, pemerintah harus meminta garansi bahwa produk yang dibangun minimal kualitasnya harus standar yang digunakan di China. "Harus grade A atau kualitas kelas 1 seperti yang dipakai mereka di Tiongkok," papar Djoko.

Dia menyebutkan, China bersedia membangun kereta cepat dengan harga yang sesuai kemampuan keuangan konsorsium BUMN. Namun, sebut dia, sisi buruknya, kualitas kereta cepat yang dibangun juga sesuai dengan harga dibayarkan.

"Penyakitnya, Tiongkok kalau ditawar harga berapa pun tetap bisa mereka buatkan. Tapi sudah down grade seperti yang terjadi pada pembangkit listrik zaman SBY, banyak yang nyolong spek sehingga kapasitas berkurang saat dioperasikan," kata Djoko.

Baca juga: Sesalkan soal Kereta Cepat, Jepang Tinjau Kembali Hubungan Bisnis dengan Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com