Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konferensi Kota Kreatif Bakal Digelar di Solo

Kompas.com - 06/10/2015, 12:45 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan menyelenggarakan Indonesia Creative Cities Conference (ICCC) 2015, pada 22-25 Oktober di Solo. Hal ini sebagai bagian dari pengembangan industri kreatif dengan menghadirkan karya dan produk unggulan setiap kota di Indonesia.

"Sebanyak 60 persen dari total jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia berasal dari jenis wisata berbasis budaya atau industri kreatif," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya di Jakarta, Senin (5/10/2015), seperti dilansir Harian Kompas.

Menurut Arief, industri kreatif telah menjadi tulang punggung ekonomi di beberapa negara. Seperti subsektor teknologi informasi, telah mampu berkontribusi besar ke pendapatan negara. Misalnya, Google memberikan kontribusi senilai 300 miliar dollar AS. Aplikasi jejaring sosial WhatsApp berkontribusi 20 miliar dollar AS.

Adapun di Indonesia, ekonomi kreatif menyumbang rata-rata 7 persen terhadap produk domestik bruto. Setiap tahun, pertumbuhan nilai kontribusi mengalami kenaikan 10 persen.

Arief mengatakan, ekosistem industri kreatif di Indonesia perlu terus diperkuat. Sebagai lokomotif, beberapa perusahaan negara dan swasta sudah mengembangkan inkubasi bagi para perusahaan rintisan, seperti pelaku usaha pemula di bidang teknologi informasi komunikasi.

Untuk memajukan ekosistem industri kreatif, akademisi, komunitas, pemerintah, pebisnis, dan media perlu saling bekerja sama.

"Peran industri pariwisata adalah mengomersialkan produk kreatif. Saat ini, subsektor mode, kuliner, dan kerajinan memang masih mendominasi pendapatan keseluruhan sektor industri kreatif. Namun, kami bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) membangun ekosistem subsektor lainnya, terutama dalam hal pemasaran kepada wisatawan," kata Arief.

Sementara itu, Ketua ICCC Irfan Sutikno mengatakan, ajang ini merupakan tindak lanjut penetapan lima kota kreatif yang diusulkan ke UNESCO Creative City Network pada 2014. Lima kota tersebut meliputi Yogyakarta, Solo, Pekalongan, Bandung, dan Denpasar. 

Gagasan tersebut berawal dari terbentuknya Bandung Creative City Forum pada 2007, Bali Creative Power, serta Solo Creative City Network pada 2008. Pada tahun 2015 konferensi kota kreatif di Bandung menelurkan 10 prinsip kota kreatif serta memandatkan Solo sebagai tuan rumah ICCC. Agenda utama konferensi adalah mengkristalisasikan 10 prinsip kota kreatif menjadi konsepsi serta landasan kerja yang lebih konkret.

"Tujuan akhir selain terbentuknya jejaring itu, ICCN yang dideklarasikan pada 25 Oktober 2015. Konsep yang diusung adalah sinergisitas antara pemerintah, profesional, akademisi, komunitas, dan media," kata Irfan.

Pertimbangan memilih 60 kota inspiratif tersebut merujuk kota-kota dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia, Apeksi, survei majalah Tempo, serta kriteria kota cerdas versi Harian Kompas. ICCC juga melibatkan para profesional dari 16 subsektor industri kreatif, perwakilan perguruan tinggi, serta komunitas-komunitas kreatif.

Irfan menyebutkan narasi atau moto konferensi tersebut adalah Solo Polah, Ekonomi Obah, Rakyat Bungah atau Solo Berulah/Kreatif, Ekonomi Bangkit, Rakyat Bahagia.

Konferensi akan diikuti, antara lain, anggota Asosiasi Kementerian Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), kota hasil survei Indeks Kota Cerdas yang diselenggarakan Kompas, dan kalangan profesional dari 16 subsektor ekonomi kreatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com