“Saya terinspirasi untuk menggunakan satu contoh bidang marketing. Memperoleh satu costumer baru itu cost-nya tiga-lima kali lipat dibanding mempertahankan customer yang ada,” ucap Thom, di Jakarta, Jumat (9/10/2015).
Thom mengatakan, upaya marketing yang banyak dilupakan adalah mempertahankan pelanggan lama. “Jadi, marketing itu keliru. Gencar mencari customer baru, tapi lupa dengan customer yang ada saking antusiasnya kita mencari yang baru,” kata dia lagi.
Analogi ini, kata Thom, sangat relevan diterapkan dalam menggenjot investasi di bidang industri. “Memang betul kita harus gencar cari industri baru. Tapi jangan lupa dengan industri yang ada,” kata Thom.
Menurut dia, menjaga industri yang eksistin di Indonesia jauh lebih efektif daripada mencari-cari investor baru bahkan sampai ke luar negeri. Walaupun begitu, Thom juga tidak menyalahkan apabila upaya mendatangkan investor baru, juga menjadi prioritas pemerintah.
“Memang (investor baru) itu perlu, sangat perlu. Seperti Presiden bilang, ekonomi kita sedang transisi, karena primadona yang dulu sedang kempes,” ucap dia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menuturkan, industri merupakan satu dari tiga pilar ekonomi di samping investasi dan ekspor.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.