JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mengaku tak pernah kehilangan nyali sedikitpun untuk berupaya melakukan perbaikan Pelabuhan Tanjung Priok meski berbagai tekanan tarus menghantamnya. Bahkan, yang terbaru, dia menyebut masalah yang dihadapinya saat ini lebih enteng ketimbang masalah beberapa tahun lalu. "Bagi saya masalah yang belakangan ini lebih mudah dari pada waktu saya nanganin masalah (pembongkaran makam) Mbah Priok," ujar Lino santai saat berbincang dengan Kompas.com di Kantor Pelindo II, Jakarta, Selasa (13/10/2015).
Dia sedikit berbagi cerita saat melakukan pembongkaran makam Mbah Priok lima tahun silam. Saat itu, kenang Lino, perlu upaya setengah mati untuk menangani masalah tersebut.
Sejak menjabat dari 2009, Lino mengklaim telah melakukan berbagai reformasi di Pelabuhan Tanjung Priok. Menurutnya, banyak perusahaan-perusahaan yang menjadi pihak ketiga kala itu dia sikat. Pihak-pihak inilah yang dinilai Lino sakit hati sehingga menjadi menekan dia saat ini.
Namun, Lino mengaku tak mau ambil pusing. Menurutnya, pihak-pihak yang sakit hati itu bukan menjadi sesuatu yang mesti diurus oleh perusahaan sebesar Pelindo II.
Seperti diketahui, RJ Lino saat ini menjadi sorotan. Persoalan dwell time, mafia pelabuhan, korupsi mobile crane, hingga tuduhan gratifikasi jadi rentetan isu yang terus menghantamnya. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bahkan sudah membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengusut berbagai kasus di Pelindo II itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.