Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKPM: Investor Tekstil dan Sepatu Jangan Langsung PHK jika Hadapi Kesulitan

Kompas.com - 15/10/2015, 11:36 WIB
|
EditorBambang Priyo Jatmiko
SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani meminta sejumlah investor tekstil dan sepatu tidak langsung mengambil jalan terakhir dengan memecat tenaga kerja.

Saat ini BKPM telah menyediakan wadah baginpara investor bidang tekstil dan sepatu yang mengalami kebuntuan mengembangkan usaha mereka. "Investor tekstil dan sepatu diharapkan jangan sampai melakukan PHK, sebelum mengadukan dan difasilitasi Desk Khusus Investasi," ujar Franky dalam sosialisasi Desk Khusus Investasi sektor Tekstil dan Sepatu di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/10/2015).

Desk ini diluncurkan pada 9 Oktober 2015 lalu oleh BKPM yang bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Tenaga Kerja, dan Kementerian Keuangan. Franky mengibaratkan desk khusus ini sebagai klinik untuk mengobati penyakit investor.

"Ibarat pasien, ada teman-teman yang kesulitan kami bisa bantu untuk konsultasi," kata Franky.

Adapun yang menjadi pemicu berbagai masalah yang dihadapi investor adalah melemahnya rupiah, permintaan dari dalam negeri melemah, hingga banyaknya produk yang masuk ke pasar, baik legal mau pun ilegal.

"Untuk teman industri yang mengalami 'cuaca' kurang bagus, jangan dulu PHK sebelum bertemu kami. Kami akan hadir dalam mencari solusi yang baik untuk perusahaan dan para pekerja," kata Franky.

Sejak disosialisasikan, desk ini sudah menerima pengaduan dari 23 investor tekstil, masing-masing 17 pengaduan disampaikan melalui Asosiasi Pertekstilan Indonesia dan 6 pengaduan disampaikan langsung ke Desk Khusus Investasi. Franky mengatakan, sebanyak 6 perusahaan dari sektor hulu tekstil sudah dipanggil dan diidentifikasi permasalahannya. Sementara 13 perusahaan lainnya segera dipanggil dalam waktu dekat.

"Saya harap desk khusus dapat memberi kontribusi kepada industri sepatu dan tekstil untuk dapat mempertahankan investor existing dan kesempatan tenaga kerja," tutur Franky.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+