Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Ditutup Menguat Moderat 0,53 Persen

Kompas.com - 15/10/2015, 16:19 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat moderat seiring dengan menghijaunya bursa di kawasan Asia Pasifik pada hari ini, kamis (15/10/2015).

Investor merespon dingin data perekonomian Indonesia, yakni nilai ekspor dan impor, di mana pada akhir September mengalami surplus sebesar 7,13 miliar dollar AS. Hal itu terlihat semakin terbatasnya ruang penguatan indeks pada paruh kedua perdagangan.

Pukul 16.00 IHSG ditutup menguat 24,11 poin atau 0,53 persen di posisi 4.507,19. Sebanyak 137 saham diperdagangkan menguat, 129 saham melemah dan 108 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 5,72 miliar lot saham senilai Rp 5 triliun.

Saham-saham yang menopang penguatan IHSG adalah BBRI (Rp 10.150), TLKM (Rp 2.720), KREN (Rp 2.560), BBCA (Rp 13.025), ASII (Rp 6.475) dan BBNI (Rp 5.025). Adapun salah satu saham yang membatasi penguatan indeks adalah BMRI (Rp 8.900).

Dari 10 indeks sektoral, hanya dua yang melemah dan sisanya menguat. Dua sektor yang melemah adalah agribisnis (-0,48 persen) dan perdagangan (-0,43 persen).

Sementara itu, sektor saham yang menguat meliputi pertambangan (0,33 persen), industri dasar (1,23 persen), aneka industri (4,57 persen), konsumer (0,63 persen), properti (0 persen), infrastruktur (1,77 persen), keuangan (0,63 persen) dan manufaktur (1,73 persen).

Dari regional, bursa di kawasan Asia Pasifik kompak menguat pada sore hari ini. Indeks Nikkei225 ditutup naik 1,15 persen di posisi 18.096,9. Sementara itu indeks Hang Seng Hong Kong berakhir menguat 2 persen menjadi 22.888,17, bursa Shanghai berakhir menguat 2,32 persen di level 3.338,07 dan bursa Seoul berakhir di zona hijau dan naik 1,18 persen menjadi 2.033,27.

Nilai tukar rupiah menguat pada penutupan sore hari ini, meskipun tidak sekencang tadi pagi. Pukul 16.00 rupiah naik 1,45 persen dan diperdagangkan di Rp 13.418 per dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com