Kondisi itu semakin diperparah dengan terjadinya musibah kabut asap akibat pembakaran hutan dan lahan di Sumatera dan Kalimantan.
Ia mengatakan, saat ini harga sejumlah komoditas bahan pokok terbilang cukup tinggi. Hal itu tidak terlepas dari ketidakmampuan pemerintah dalam menjaga stok barang serta kenaikan harga BBM.
"Seperti beras misalnya. Harganya tinggi karena Bulog tidak mampu menyerap beras petani. Di sisi lain, stok semakin menipis," kata Herman kepada Kompas.com, Senin (19/10/2015).
Jokowi-JK saat kampanye pernah berjanji akan menciptakan tiga juta hektar lahan pertanian untuk petani dalam kurun waktu lima tahun. Namun, di tahun pertama ini, ia menyebut, baru sekitar 40.000 hektar lahan pertanian yang telah dibuka.
Sementara itu terkait rencana rencana impor beras, Herman mendukung langkah pemerintah tersebut. Hal itu karena, menurut dia, saat ini stok beras nasional tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakt hingga akhir tahun.
Namun, ia mengingatkan agar kebutuhan akan impor beras ini tidak didompleng oleh maksud tertentu dari kelompok tertentu.
"Stok beras lagi tidur. Akhir tahun kita butuh antara 3-3,5 juta ton, tapi sekarang kita hanya punya sekitar 1 juta ton. Dengan pengadaan produksi 1.000 ton per hari, maka agak sulit untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut, pemerintah berencana membuka keran impor beras dari Vietnam. Hal itu perlu dilakukan untuk menjaga stok dalam negeri yang terus menipis akibat dampak El Nino.
Kabut Asap
Dalam kurun waktu beberpa bulan terakhir ini, sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan terpapar kabut asap. Hal itu tidak terlepas dari ulah pengusaha perhutanan yang membuka lahan dengan cara membakar hutan.
Herman menuturkan, pemerintah telah berupaya untuk meredakan dampak kabut asap yang ada. Namun, upaya tersebut dianggap belum maksimal.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.