Menurut Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro, pihaknya akan mendukung proyek kereta cepat dari sisi teknis dan operator.
"PT KAI akan dukung dengan sumber daya manusia. Maka akan kami beri pelatihan," kata Edi, di Jakarta, Kamis (22/10/2015).
Edi mengatakan, PT KAI akan menggelar program pelatihan jangka pendek dan menengah.
"Kami juga akan mengirim karyawan ke sekolah khusus di Tiongkok untuk jangka panjang, karena kedepannya akan menggunakan kereta listrik," jelas Edi.
Indonesia menjatuhkan pilihan pada China untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Kesepakatan proyek kereta cepat senilai 5,5 miliar dollar AS ditandatangani Pimpinan China Railway International Yang Zhongmin dengan Dwi Windarto, Presiden Direktur konsorsium BUMN Indonesia, PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia.
China akan memegang 40 persen saham, sedangkan sisanya Indonesia. Adapun Pendanaan 75 persen disediakan China Development Bank milik pemerintah China dan sisanya ditanggung bersama China Railway dan konsorsium BUMN Indonesia.
PT Pilar Sinergi BUMN merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh PT Wijaya Karya, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga, PT Perkebunan Nusantara VIII.
Jalur kereta cepat Jakarta-Bandung akan membentang 150 km dan dibangun secara layang atau elevated. High Speed Railways itu akan melesat dengan kecepatan 250 km per jam melewati empat stasiun antara lain Halim, Karawang, Walini, Gedebage.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.