Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpaan Kabut Asap Bikin Potensi Pendapatan Garuda Menguap

Kompas.com - 23/10/2015, 13:10 WIB
Yoga Sukmana

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Garuda Indonesia mengaku kehilangan potensi pendapatan mencapai 8 juta dollar AS selama Agustus-September 2015.

Gara-garanya, 1.300 penebangan Garuda mesti dibatalkan dan 120.000 penumpang gagal terbang akibat bencana kabut asap kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan.

"Jadi kita masih bersyukur untuk bottom line kuartal III masih positif, tapi kita ada kehilangan opportunity revenue selama Agustus-September sekitar 8 juta dollar AS. Meski laba (Januari-September) 50,4 juta dollar AS, tapi Agustus-September 8 juta itu dari asap," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo di Jakarta, Jumat (23/10/2015).

Arif melanjutkan, rincian potensi pendapatan 8 juta dollar AS yang menguap itu terdiri dari pendapatan dari penumpang sekitar 6 juta dollar AS dan sisanya 2 juta dollar AS dari pendapatan lainya.

Garuda ucap Arif, telah melakukan beberapa strategi untuk mengantisipasi potensi pendapatan yang hilang semakin besar. Kuncinya kata dia, managemen harus lebih lincah menghadapi bencana kabut asap.

"Managemen mesti lebih lincah ya, bagaimana mengoptimalkan kapasitas yang ada. Jadi, kita sudah melakukan beberapa strategi yang merelokasi idle capacity gara-gara asap tapi kan ini enggak bisa lama. Kita harus segera redeplay untuk kondisi semula. Semua orang sudah tahu sedang diatasi tapi kecepatannya saja yang dipercepat untuk mengatasi hal tersebut," kata dia.

Pada kuartal III 2015, 5 Garuda mencatat laba bersih 22,11 juta dollar AS. sedangkan laba bersih tahun berjalan (net income year to date) mencapai 51,4 juta dollar AS.

Angka tersebut meningkat sebesar 123,4 persen dibanding periode sama tahun lalu. Kala itu, maskapai penerbangan pelat merah tersebut mengalami kerugian sebesar 220,1 juta dollar AS.

Menurut M Arif Wibowo, keuntungan tersebut disebabkan karena resep pengembangan bisnis yang dilakukan Garuda sejak awal tahun 2015.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com