Franky mengatakan, nantinya BKPM akan melakukan one on one meeting dengan sejumlah perusahaan, termasuk dari industri farmasi.
“Secara umum ada beberapa masalah yang sering muncul di permukaan. Kemudian Undang-undang halal. Mungkin termasuk regulasi obat dan izin edarnya tidak mudah,” kata Franky.
Dia menambahkan calon investor dari AS sangat keberatan dengan regulasi tersebut.
Padahal, sektor farmasi merupakan salah satu industri manufaktur yang didorong untuk substitusi impor.
Saat ini Indonesia termasuk pengimpor terbesar bahan baku farmasi, di mana 95 persen bahan baku farmasi berasal dari impor.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.