Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2015, 18:19 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Satgas Percepatan Dwelling Time Agung Kuswandono menyebut Pelabuhan Tanjung Priok sebagai tempat cari untung berbagai pihak.

Bahkan, ucap dia, barang atau kontainer yang diam saja bisa jadi lahan pendapatan.

"Tanjung Priok itu tempat mencari keuntungan. Semua pergerakan barang itu (menghasilkan) duit. Barang diam jadi duit, barang bergerak jadi duit, dipindah dari sana ke sini jadi duit lagi, lalu didiamkan di sana jadi duit lagi," ujar Ketua Satgas Percepatan Dwelling Time Agung Kuswandono di Jakarta, Senin (26/10/2015).

Menurut dia, lantaran banyak kepentingan itu, Pelabuhan Tanjung Priok jadi sulit diatur.

Bahkan, ucap Agung, saat dirinya menjabat sebagai Dirjen Bea Cukai, di Pelabuhan Tanjung Priok, terdapat 40 pihak yang menguasai area-area tertentu.

"Makanya, susah sekali mengatur di Tanjung Priok itu. Saya sebut kotak-kotak tadi. Itu kotak kotak beneran. Dulu ketika zaman saya di sana, itu ada 40 kotak, 40 lapak saya sebut. Itu satu-satunya pelabuhan di dunialah, jadi Bea Cukai melihat, Pelabuhan Tanjung Priok itu pelabuhan yang banyaknya 40," kata mantan Dirjen Bea Cuka ini. 

Selain itu, tutur Agung, lantaran banyak pihak yang menguasai area di Pelabuhan Tanjung Priok, pelayanan bongkar muat kapal pun tak efisien karena kapal yang datang lebih awal belum tentu bisa dilayani bongkar muat lebih awal.

"Kalau ada kapal datang, dia datang pertama belum tentu masuk bongkar muat pertama karena dia sudah kontrak dengan lapak di sini. Sementara di lapak itu kapalnya belum bergerak, dia harus nunggu jalan ya selesai dulu. Sementara itu, di lapak lainnya kosong. Jadi, first come first service yang diminta Pak Menko (Rizal Ramli) itu yang harus dijalankan," ucap dia.

Seharusnya, kata Agung, Otoritas Pelabuhan (OP) harus menjadi pemimpin sehingga tak ada lagi pihak-pihak yang memiliki kepentingan bisa mengatur apa saja di Pelabuhan Tanjung Priok.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Cara Menggunakan Kartu Kredit dengan Bijak

5 Cara Menggunakan Kartu Kredit dengan Bijak

Spend Smart
PLN Bakal Terapkan Teknologi Peyimpanan Karbon pada 19 PLTU Batu Bara

PLN Bakal Terapkan Teknologi Peyimpanan Karbon pada 19 PLTU Batu Bara

Whats New
Tiket Kereta untuk Libur Akhir Tahun Baru Terjual 30 Persen, Ini Penyebabnya

Tiket Kereta untuk Libur Akhir Tahun Baru Terjual 30 Persen, Ini Penyebabnya

Whats New
Menyoal Perhubungan Darat Kemenhub sebagai Regulator Kapal Penyeberangan

Menyoal Perhubungan Darat Kemenhub sebagai Regulator Kapal Penyeberangan

Whats New
Harga Cabai Tembus di Atas Rp 100.000, Cek Harga Pangan Jakarta Hari Ini 8 Desember

Harga Cabai Tembus di Atas Rp 100.000, Cek Harga Pangan Jakarta Hari Ini 8 Desember

Whats New
Permudah ASN Berhaji dan Umrah, Bank BJB Syariah Gaet Pemkab Pandeglang

Permudah ASN Berhaji dan Umrah, Bank BJB Syariah Gaet Pemkab Pandeglang

Whats New
Pentingnya Keseimbangan dan Kebahagiaan Hidup, Shopee Hadirkan Promo Self-Care

Pentingnya Keseimbangan dan Kebahagiaan Hidup, Shopee Hadirkan Promo Self-Care

Whats New
Mayora dan Indofood Dorong Startup Pangan Berkelanjutan

Mayora dan Indofood Dorong Startup Pangan Berkelanjutan

Whats New
Akselerasi Upsus LTT Padi Nasional 2023, Kementan Ajak Petani Percepat Masa Tanam

Akselerasi Upsus LTT Padi Nasional 2023, Kementan Ajak Petani Percepat Masa Tanam

Whats New
Gelar Rapimnas 2023, Kadin Indonesia Fokus pada Pemilu Damai dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Gelar Rapimnas 2023, Kadin Indonesia Fokus pada Pemilu Damai dan Pertumbuhan Ekonomi Menuju Visi Indonesia Emas 2045

BrandzView
11 Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

11 Indikator Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

Whats New
OJK Isyaratkan Kembali Buka Pendaftaran Pinjol Baru untuk Sektor Produktif

OJK Isyaratkan Kembali Buka Pendaftaran Pinjol Baru untuk Sektor Produktif

Whats New
Usaha Rintisan, Ekspansi atau Tidak di Tahun Politik?

Usaha Rintisan, Ekspansi atau Tidak di Tahun Politik?

Whats New
Kemenhub Masih Kaji Perpanjangan Rute LRT Jabodebek sampai Bogor

Kemenhub Masih Kaji Perpanjangan Rute LRT Jabodebek sampai Bogor

Whats New
Pengertian Pembangunan Ekonomi, Tujuan, dan Faktor yang Memengaruhi

Pengertian Pembangunan Ekonomi, Tujuan, dan Faktor yang Memengaruhi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com