Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNP2TKI: Dukung DPRD Kebumen Isi Peluang TKI di Sektor Formal

Kompas.com - 27/10/2015, 21:17 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com – Agusdin Subiantoro, Deputi Penempatan BNP2TKI mengatakan, untuk itulah saat ini harus ada lembaga pelatihan di kabupaten/kota yang mampu menciptakan calon TKI dengan kompetensi sesuai yang dipersyaratkan oleh negara penempatan.

Terkait hal itu, peran dari dinas maupun dari pemerintah kabupaten/kota sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan kompetensi (kapasitas dan kapabilitas) calon TKI.

Peluang penempatan TKI sektor formal maupun permintaan TKI dengan skil cukup besar sangat tinggi. Permintaan tersebut mulai dari negara-negara Timur Tengah sampai Asia Pasifik. 

"Selama ini stigma TKI di masyarakat adalah pembantu, Kami sekuat tenaga mengubah stigma bahwa TKI itu tidak hanya pembantu saja, tapi juga termasuk pilot, pramugari, dokter, perawat semuanya ini adalah TKI," ujar Agusdin usai menerima kunjungan kerja Komisi A DPRD Kabupaten Kebumen ke BNP2TKI, Selasa (27/10/2015).

Melalui kunjungan itu diharapkan DPRD Kabupaten Kebumen memiliki pemahaman persepsi yang sama dengan BNP2TKI sehingga langkah operasionalnya akan sama berupaya mengisi peluang TKI formal dan skil.

Selain memberikan penjelasan terhadap anggota komisi seputar dunia TKI, Agusdin mendengarkan bermacam keluh kesah dari DPRD, salah satunya dari Dian Lestari. Dian meminta BNP2TKI untuk ikut mencermati fenomena angka perceraian TKI yang meningkat dan meminta dicarikan solusinya.

Agusdin menyatakan bahwa pemerintah di daerah harus berusaha sekuat tenaga menciptakan peluang kerja bagi masyarakatnya. Hal itu dibutuhkan agar tidak banyak masyarakat menjadi TKI.

Setiap tahunnya lebih kurang 2,8 juta orang angkatan kerja di Indonesia memasuki pasar kerja. Dari jumlah itu yang terserap lapangan pekerjaan di dalam negeri diperkirakan 1,5 juta orang.

Dengan kapasitas perkiraan pertumbuhan ekonomi 6 persen, tiap satu persen pertumbuhan ekonomi nasional hanya menyerap 250 ribu angkatan kerja saja. Dengan demikian, ada satu juta orang lebih tambahan angkatan kerja yang tidak terserap bekerja di dalam negeri.

"Oleh karena itu diperlukan jalan keluar dengan memberikan pilihan bekerja di luar negeri. Karena bekerja merupakan hak warga, maka negara memfasilitasi warga negaranya yang akan bekerja di luar negeri," kata Agusdin.

Turut hadir Direktur Pemberdayaan Arini Rahyuwati, Direktur Penyiapan Pembekalan dan Pemberangkatan R. Wisantoro, serta jajaran Eselon III dari Direktorat Pelayanan Penempatan Pemerintah, Direktorat Pengamanan dan Pengawasan, dan Direktorat Pelayanan Pengaduan BNP2TKI. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com