Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

752 Petani Terdampak PLTU Batang Terima Kompensasi Tunai

Kompas.com - 28/10/2015, 20:18 WIB
BATANG, KOMPAS.com - PT  Bhimasena Power Indonesia (BPI) membayarkan sejumlah kompensasi sosial kepada 752 petani  yang terkena dampak pembangunan PLTU Batang.

Pemberian kompensasi yang dilakukan dua hari hari, mulai Rabu (28/10/2015) sampai Kamis (29/10/2015) ini dilakukan di kantor Kecamatan Kandeman dan kecamatan Tulis, Kabupaten Batang.

Presiden Direktur BPI Mohammad Effendi menjelaskan, pemberian kompensasi tunai kepada para petani yang terdampak pembangunan PLTU Batang ini sudah diatur dalam keputusan bupati Batang No 660.1/585/2015.

Pemberian kompensasi akan dilakukan hingga para buruh tani mendapatkan alternatif pekerjaan pengganti. Sementara bagi para petani penggarap akan diberikan sampai mereka memperoleh lahan pengganti yang telah disiapkan oleh BPI.
 
“Dalam jangka panjang, BPI telah menyiapkan lahan pengganti di lokasi lain yang tidak terlalu jauh di wilayah Batang ini,” jelas Effendi dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com hari ini.

Sebanyak 511 buruh tani terdampak dan 241 petani penggarap terdampak yang mendapatkan dana tunai tersebut. Kompensasi sosial ini bersifat sementara dan terbatas untuk buruh tani dan petani penggarap terdampak di area power blok PLTU Batang.  
 
 Kompensasi sosial yang diberikan pada bulan Oktober ini merupakan lanjutan dari kegiatan serupa yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam pembayaran kompensasi sosial kali ini  petani penggarap terdampak menerima kompensasi sebesar Rp 375.000 dan buruh tani terdampak menerima Rp 450.000.
 
Buruh tani terdampak merupakan petani yang bekerja di wilayah rencana pembangunan PLTU Batang. Lahan garapan mereka dimiliki orang lain dan petani tersebut mendapatkan upah harian dari pemilik atau petani penggarap.

Sedangkan petani penggarap adalah petani yang menggarap lahan milik orang lain di area rencana pembangunan PLTU Batang.  Lahan garapan tersebut bukan merupakan lahan milik keluarga atau milik pribadi.
 
Sementara itu, Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo optimistis pembangunan PLTU Batang dapat segera diselesaikan. Sehingga bisa membuka lebih banyak peluang investasi yang akan mendorong perekonomian dan lapangan kerja di kabupaten Batang.

“Proyek PLTU ini adalah proyek kerjasama pemerintah dan swasta yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Saya percaya masyarakat Batang akan mendukung penuh pembangunan PLTU ini karena manfaat ekonomi yang bisa dinikmati masyarakat sangat besar,” ujar Yoyok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Saat Sri Mulyani Panjat Truk Kontainer yang Bawa Barang Impor di Pelabuhan Tanjung Priok...

Whats New
Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Cara Langganan Biznet Home, Biaya, dan Area Cakupannya

Spend Smart
9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

9,9 Juta Gen Z Tak Bekerja dan Tak Sedang Sekolah, Menko Airlangga: Kita Cari Solusi...

Whats New
Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Apa Itu Stagflasi: Pengertian, Penyebab, dan Contohnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com