Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Butuh Dana 20 Miliar Dollar AS untuk Bangun Infrastruktur Gas Indonesia

Kompas.com - 02/11/2015, 10:36 WIB
KUTA, KOMPAS.com -Kementerian ESDM membutuhkan investasi sekitar 20 miliar dollar AS dalam 15 tahun  untuk membangun infrastruktur gas demi menjaga ketahanan energi nasional.

"Membangun infrastruktur ini butuh investasi besar, jadi seluruh pemangku kepentingan harus terlibat. Minimal 20 miliar dollar AS dalam 15 tahun ke depan," kata Direktur Jenderal Migas IGN Wiratmaja Puja saat membuka Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional di Kuta, Bali, Senin (2/11/2015).

Wiratmaja menuturkan, dana sebesar 20 miliar dollar AS tersebut diperuntukkan untuk pembangunan pipanisasi sebesar 8,5 miliar dollar AS dan regasifikasi sebesar 8 miliar dollar AS. 

Kemudian pembangunan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) sebesar 1 miliar dollar AS dan pembangunan gas kota sebesar 2,5 miliar dollar AS.

Wiratmaja mengatakan, Indonesia memiliki potensi gas bumi yang luar biasa namun minimnya infrastruktur membuat gas sulit didistribusikan ke seluruh pelosok Indonesia dan tidak termanfaatkan secara maksimal.

Oleh karena itu, pemerintah mendorong adalah perubahan paradigma di mana tidak hanya mengandalkan gas untuk mendulang pendapatan, tetapi memanfaatkan gas untuk pertumbuhan ekonomi, khususkan pembangunan daerah. 

Ia menambahkan, pemerintah juga telah menyusun peta jalan infrastruktur gas nasional. Sayangnya, realisasinya masih sangat minim dan masih terpusat di wilayah barat Indonesia.

"Perlu dipertajam (kebijakannya) supaya infrastrukturnya lengkap di barat dan timur," ujarnya. 

Wiratmaja berharap Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional 2015 bisa memberikan masukan dan solusi atas tata kelola migas, khususnya gas bumi bisa lebih baik lagi di masa depan.

Ia mengatakan, dibutuhkan solusi atas tantangan yang ada seperti pembangunan infrastruktur, peluang gas untuk pemenuhan kebutuhan listrik, harga, hingga pengelolaan di sektor hilir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar dari Indonesia Semakin Deras

Aliran Modal Asing Keluar dari Indonesia Semakin Deras

Whats New
Literasi Keuangan Penting untuk Hadapi Ketidakpastian Pasar Global

Literasi Keuangan Penting untuk Hadapi Ketidakpastian Pasar Global

Earn Smart
Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

Pertamina NRE-Pemprov Kaltim Siap Garap Proyek Ekonomi Hijau

Whats New
Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Bos PlayStation Pensiun Setelah 28 Tahun Kerja, Hindari Stres karena Perjalanan Dinas

Work Smart
Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Link PDF Lowongan CPNS dan PPPK 2023 Kemendagri

Whats New
Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah 'Miring' dari TikTok Shop

Harga di Pasar Grosir Asemka Harusnya Paling Murah, tapi Masih Kalah "Miring" dari TikTok Shop

Whats New
Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi 'Pukul Rata' Rp 5.000

Ingat, Mulai 1 Oktober, Tarif LRT Jabodebek Tidak Lagi "Pukul Rata" Rp 5.000

Whats New
Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Apa Itu Bursa Efek: Pengertian, Fungsi, dan Cara Kerjanya

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Mau Liburan Akhir Tahun, Sebaiknya Rencanakan Bujet Dulu atau Destinasi Dulu?

Spend Smart
Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Benarkah Jadi Pramugari Kereta Cepat Wajib Bisa Bahasa China dan Bersaing dengan 6.000 Pelamar? Ini Kata Dirut KCIC

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Spend Smart
Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Hadapi Pembatasan Ekspor, Amman Mineral Laporkan Kinerja Semester I 2023 Tetap Sehat

Whats New
Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Lagi-lagi Merosot, Simak Harga Emas Antam pada Akhir Pekan

Whats New
Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Kemampuan Memimpin adalah Keterampilan Nonteknis

Work Smart
350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

350 Ha Sawah di Lumajang Kekeringan, Kementan Siapkan Strategi Pompanisasi dan Pipanisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com