Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiat Investasi Reksa Dana Untuk Para Pensiunan

Kompas.com - 03/11/2015, 06:05 WIB
Oleh Rudiyanto
@rudiyanto_zh

KOMPAS.com - Masa pensiun adalah masa seseorang menikmati haril jerih payah dikumpulkan ketika masih bekerja. Terkadang, karena jumlah uang yang terkumpul cukup banyak muncul keinginan untuk menginvestasikan uang tersebut. Apakah pensiunan cocok untuk berinvestasi di reksa dana? Jika iya, bagaimana kiat investasi reksa dana yang baik bagi para pensiunan ?

Untuk berinvestasi di reksa dana tidak ada batasan umur. Yang penting adalah para pensiunan tersebut memahami produk reksa dana yang mereka beli termasuk risiko yang melekat pada produk tersebut.

Meski demikian, harus disadari bahwa mau pemahaman terhadap produk pasar modal sudah secanggih apapun, ada perbedaan besar antara orang yang di masa pensiunan dengan orang yang di masa produktif.

Para pensiunan, meskipun punya jumlah uang yang cukup besar, tapi sudah tidak memperoleh pendapatan bulanan. Mungkin sebagian mendapat masih manfaat pensiun dari BPJS Kesehatan dan perusahaan tempatnya bekerja, tapi umumnya nilai ini tidak sebesar penghasilan ketika di masa produktif.

Tidak adanya penghasilan bulanan, menyebabkan toleransi orang terhadap risiko semakin rendah. Ibaratnya waktu masih produktif, ketika rugi orang masih bisa berpikir “tidak apa-apa, uang masih bisa dicari”. Tapi kalau sudah pensiun, pikiran seperti ini sulit ada karena itulah satu-satunya uang yang dimilikinya.

Untuk itu, bagi para pensiunan yang berminat untuk melakukan investasi, dana yang digunakan haruslah benar-benar tidak akan mengganggu kebutuhan masa tuanya. Untuk itu, dia harus mengetahui berapa dana pensiun yang dimilikinya baik yang dibayarkan secara sekaligus ataupun berkala, menghitung kebutuhan pensiun dan baru berinvestasi dari sisanya jika ada.

Mengetahui Besaran Dana Pensiun
Secara umum, dana pensiun dapat berasal dari 3 sumber. Pertama dari BPJS Ketenagakerjaan. Jika anda bekerja dan didaftarkan pada Jamsostek (sekarang BPJS Tenaga Kerja) sebagian dari gaji anda akan dikelola dalam bentuk Jaminan Hari Tua yang bisa diperoleh secara sekaligus pada saat pensiun.

Untuk mengetahui nilainya, anda bisa datang ke kantor BPJS Tenaga Kerja terdekat, ataupun mengecek secara online dengan mendaftar terlebih dahulu. Perlu diketahui, iuran Jaminan Hari Tua ini pada bersifat Tax Deffered atau pajak ditangguhkan. Artinya pada saat dibayarkan untuk dikelola BPJS Tenaga Kerja tidak dikenakan pajak, tapi baru dikenakan pajak pada saat ditarik. Nilainya adalah 0 persen untuk 50 juta pertama dan 5 persen untuk sisanya.

Sumber dana pensiun kedua adalah dari perusahaan. Nilainya bisa berupa pesangon yang dibayarkan sekaligus dan atau manfaat dana pensiun yang diperoleh setiap bulan / sekaligus tergantung jenis dana pensiun yang digunakan oleh perusahaan. Besaran dana pensiun ini tergantung pada pangkat, pendapatan, masa kerja, gaji terakhir dan hasil pengelolaan dana pensiun.

Ada perusahaan yang mengelola dana pensiun sendiri dengan membentuk Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK). Sebagai contoh, jika ada bekerja di PT. Astra Internasional maka dana pensiun anda dikelola oleh Dana Pensiun Astra. DPPK adalah lembaga dana pensiun yang mengelola uang pensiun karyawan perusahaannya sendiri.

Ada yang menggunakan jasa Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Biasanya DPLK dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi, sebagai contoh ada DPLK BRI dan DPLK Muamalat. DPLK adlaha lembaga dana pensiun yang mengelola uang pensiun karyawan dari berbagai perusahaan.

Sama seperti Jaminan Hari Tua, manfaat dana pensiun dari DPPK dan DPLK ini juga bisa dicek dengan lembaga yang bersangkutan. Menjelang pensiun, sebaiknya karyawan pro aktif mengecek saldonya untuk mengetahui manfaat pensiun di masa tua nanti.

Sumber ketiga adalah dana pensiun yang disiapkan secara mandiri. Bagi anda yang berwiraswasta, agen freelance, atau bekerja di perusahaan yang memberikan manfaat pensiun tapi merasa tidak cukup, juga bisa menyiapkan dana kebutuhan pensiun secara mandiri.

Persiapannya bisa dengan usaha sampingan, berinvestasi sektor riil seperti properti dan emas, atau bisa juga melalui investasi pasar modal seperti reksa dana. Akumulasi dari hasil investasi ini, selanjutnya bisa digunakan untuk membiayai masa tua anda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com