Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di COP Paris, Indonesia Bakal Jelaskan Soal Kebakaran Hutan ke Dunia Internasional

Kompas.com - 05/11/2015, 16:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Indonesia menjadi salah satu negara yang akan mengirimkan delegasinya ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) tentang perubahan iklim (Conference of Parties/COP) 21, yang dihelat di Paris, Prancis, Desember mendatang. Sebagai persiapan, pemerintah terus menggelar rapat koordinasi, membahas strategi Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyusun strategi dalam menghadapi perubahan iklim. Rida mengaku, kebakaran hutan yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir tentu saja menjadi perhatian dunia.

Atas dasar itu, bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution dan pejabat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pihaknya membahas persoalan tersebut. “Kemarin kita baru kena musibah kebakaran hutan. Kita tidak bisa menghindar, datang atau bagaimana. Kalau kita tadi intinya (memutuskan) kita datang dan menjelaskan segala macam (dalam COP),” kata Rida ditemui usai rapat koordinasi, Jakarta, Kamis (5/11/2015).

Rida menuturkan, hasil rapat koordinasi tersebut belum selesai dan akan dilanjutkan pada pekan depan. Sementara ini, yang dibahas dalam rapat barulah persoalan makro. Pemerintah belum membahas detil langkah-langkah menghadapi perubahan iklim, seperti contohnya pengurangan emisi karbon.

Di bidang energi baru terbarukan, Rida menambahkan, delegasi Indonesia dalam COP Paris akan menyampaikan program EBTKE sebagai kontribusi RI dalam pengurangan konsumsi energi fosil. Sebagai informasi, pelaksanaan COP 21 UNFCCC (Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim) yang melibatkan delegasi dari 196 negara rencananya akan dilaksanakan di Le Bourget, Paris, Prancis, pada 30 November hingga 11 Desember 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com