Dia menegaskan, tetap akan bekerja keras untuk mewujudkan perubahan di sektor Kelautan dan Perikanan Indonesia.
Bagi Susi, kata perubahan bukan kata-kata sembarangan. Karena kata itulah yang membuatnya tertarik bergabung dengan kabinet saat diminta Presiden Jokowi.
"Saya akan bekerja sebaik mungkin seakan saya akan bekerja seumur-umur. Tapi saya juga mau kerja cepat supaya kalau saya pergi besok, sudah bagus pak. Itu pendapat saya bukan berarti saya mau resign," kata dia.
Susi merasa kinerja KKP selama ini belum banyak diapresiasi. Pandangan sinis dan kritik keras masih sering ditunjukan kepada KKP. Hal itu, kata dia, sangat berbeda dengan budaya kerja di korporasi.
"Saya amankan subsidi BBM itu 1,2 juta kiloliter. Ini solar tidak dinikmati nelayan kecil. Yah negara amankan Rp 11 triliun. Bebas impor tarif Rp 4 triliun. Kalau di korporasi sudah dapet bonus itu pak. Lah di sini sudah nombok, diomelin orang, diejek, enaknya di mana? Ya apresiasi sedikit lah," ucap Susi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.