Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Defisit Listrik, Pemadaman Bergilir Bisa 3 Kali Sehari

Kompas.com - 06/11/2015, 16:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebanyak 11 sistem kelistrikan per akhir Oktober 2015 masih berstatus defisit. Defisit kapasitas listrik bervariasi antara satu hingga 22 persen, tertinggi di sistem kelistrikan Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) sebesar 22,94 persen.

Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per 28 Oktober 2015, 11 sistem kelistrikan yang berstatus defisit yaitu Kalimantan Timur (1,04 persen), Jayapura (4,28 persen), Aceh-Sumut (5,22 persen), serta Kalimantan Barat (8 persen).

Berikutnya yakni, Sumsel-Bengkulu-Lampung (8,19 persen), Kalselteng (9,15 persen), Sumbar-Riau-Jambi (9,79 persen), Belitung (14,9 persen), Lombok (17,35 persen), Kendari (22,38 persen), dan Sulutgo (22,94 persen).

Kapasitas terpasang di sistem kelistrikan Sulutgo pada periode tersebut baru mencapai 307 megawatt (MW).

“Ini mengerikan, kalau tidak diperbaiki dengan penambahan kapasitas listrik bisa bahaya,” ujar Direktur Program Ketenagalistrikan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Alihuddin Sitompul, Jakarta, Jumat (6/11/2015).

Alihuddin mengatakan, defisit listrik dalam kondisi bahaya. Dia mengambil contoh, pada sistem kelistrikan Aceh-Sumut saja, di mana defisit listriknya 5,22 persen, pemadaman bergilir bisa terjadi tiga kali dalam sehari. “Seperti makan obat,” ucap Alihuddin.

Untuk diketahui, saat ini kapasitas terpasang di sistem kelistrikan Aceh-Sumut mencapai 1.821 MW.

Sementara itu, di samping ada 11 sistem kelistrikan yang berstatus defisit, Kementerian ESDM juga mencatat ada sembilan sistem kelistrikan yang berstatus siaga.

Hanya tiga sistem kelistrikan yang berstatus normal yaitu di Nusa Tenggara Timur (isolated), Ambon, serta Ternate-Maluku (isolated). Atas dasar kurangnya pasokan listrik ini, pemerintah berkomitmen merealisasikan proyek kelistrikan 35.000 MW.

“Menteri ESDM (Sudirman Said) sudah berkoordinasi dengan Mendagri. Beliau minta, catat siapa saja Bupati/Gubernur yang tidak mau mendukung program 35.000 MW,” kata Alihuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com