Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Audit Investigasi Petral Akhirnya Selesai

Kompas.com - 09/11/2015, 06:44 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Audit investigasi terhadap Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) beserta anak usahanya telah selesai.

"Audit sudah selesai. Pada Kamis (5/11/2015) malam, saya mendapat laporan dari manajemen Pertamina. Lalu hari Jumat kami mendiskusikannya dengan Menteri BUMN dalam perjalanan ke Lampung," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Minggu (8/11/2015) di Jakarta.

Sudirman lantas menyebutkan bahwa laporan dari Pertamina soal selesainya audit investigasi Petral Group pun telah disampaikan kepada Presdien Joko Widodo. Menurut Sudirman, ada tiga poin penting dari temuan audit investigasi Petral Group.

"Nomor satu, tercatat di berbagai dokumentasi Petral bahwa ada pihak ketiga, yang bukan merupakan bagian dari manajemen Pertamina, ikut campur, intervensi dalam proses pengadaan dan jual beli minyak mentah maupun produk BBM di PES," jelas Sudirman.

Untuk diketahui, Pertamina Energy Services (PES) merupakan salah satu anak usaha Petral Group.

Akibat intervensi inilah, Sudirman mengatakan, Pertamina mendapat pasokan crude dan BBM dengan harga yang tidak optimal. Diskon yang seharusnya bisa diambil Pertamina, justru dinikmati oleh pihak ketiga ini.

Sayangnya, Sudirman belum mau menyebutkan siapa gerangan pihak ketiga yang dia maksud.

"Maka, siapanya, sabar. Nanti kita serahkan kepada penegak hukum," kata mantan bos Pindad tersebut.

Baca juga: Audit Petral, Pertamina Tunjuk Investigator Asing

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

IHSG dan Rupiah Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Luhut Ungkap Tugas dari Jokowi Jadi Koordinator Investasi Apple di IKN

Whats New
Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Ditutup Sementara akibat Erupsi Gunung Ruang, 33 Penerbangan Terdampak

Whats New
Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Akankah Relaksasi HET Beras Premium Tetap Diperpanjang?

Whats New
Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Proyek Perluasan Stasiun Tanah Abang Mulai Dibangun Mei 2024

Whats New
Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com